Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT HI Cloud Inovasi Natural yang dikenal sebagai start up HI Cloud Viral menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang peluang bisnis hand soap gel ekstrak daun acem acem (Oxalis dehradunensis Raizada) dengan nama merk Clodesis. Diskusi berlangsung di Ruang Senat Biro Pusat Administrasi USU, 29 November 2022 lalu ini, menghadirkan Kepala Dinas Perdagangan Medan Dammikrot Harahap sebagai narasumber. Selain itu juga hadir para stakeholder dari Kota Medan, Binjai, Kabupaten Langkat, Karo dan Deli Serdang dan unsur BPPOM, dosen serta mahasiswa.
Perintis start up HI Cloud Viral yang juga civitas Fakultas FKM USU Dr Eka Lestari Mahyuni SKM M Kes mengatakan, produk yang ditawarkan ini telah diteliti sejak tahun 2018. Saat ini pihaknya akan memproduksi sabun cuci tangan yang mengandung ekstrak daun acem acem yang mampu membersihkan paparan kimia.
Dikatakan Eka, potensi daun acem acem yang dikaji olehnya telah mengundang minat PT Stara Bintang Surya untuk bekerjasama dalam memproduksi dalam bentuk hand soap gel ekstrak. Kerja sama itu melalui program matching fund yang menyatukan insan Dikti dengan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) melalui platform Kedaireka tahun 2022.
Eka menjelaskan, penelitiannya itu telah dimulai sejak 2016 dimana ia tertarik dengan kebiasaan mencuci tangan petani Karo dengan daun acem acem setelah melakukan penyemprotan pestisida ataupun aktivitas ladang lainnya.
"Kebiasaan mencuci tangan petani Karo dengan daun acem acem itu telah menginspirasi saya untuk mengkaji lebih lanjut khasiat yang dimiliki daun ini," kata Eka dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/12/2022)
Eka menjelaskan, dari hasil uji fitokimia, daun ini memiliki kandungan saponin yang sangat tinggi dan itu ditunjukkan dari buih buih alami. Kandungan saponin ini dimanfaatkan dan dijadikan sebagai sabun untuk cuci tangan, karena umumnya di ladang pertanian tidak tersedia air dan sabun. Daun ini kemudian diekstraksi dan dibuat menjadi sabun cuci tangan berbentuk gel sehingga dapat dikemas secara simple.
Sementara itu, Damikrot mengingatkan, sebagus apapun produk yang dihasilkan, pemasaran merupakan poin yang penting. Rata-rata hal tersebut menjadi kelemahan dari tiap UMKM. Di samping itu ketersediaan barang harus selalu ada, karena berkaitan dengan bahan baku. Kemudian perlu legalitas produk. Semakin banyak legalitas yang ada akan membuat masyarakat menjadi lebih percaya pada produk yang ditawarkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Deli Serdang Tengku Zaki, mengatakan, harapannya produk ini dapat dikembangkan di Deli Serdang. Hal itu karena kemungkinan di wilayah Pancur Batu , Kutalimbaru juga ditemukan daun yang sama walaupun tidak sebanyak di Tanah Karo.
Menurutnya dijalin kerjasama dengan start up HI Cloud Viral untuk mensosialisasikan ke petani-petani di Deli Serdang sekaligus memasarkan produk Clodesis ini secara menyeluruh.
Deli Serdang, kata Zaki, juga memiliki BUMD yang dapat berkolaborasi dengan start up sesuai dengan kesepakatan yang dapat dibicarakan lebih lanjut.
Sedangkan Tengku Awaluddin BPPOM mengungkapkan apresisasinya terhadap start up HI Cloud Viral yang telah melompat jauh dibanding UMKM lainnya. Inovasi yang ditawarkan pada Clodesis ini, kata Awaluddin, tergolong baru dan belum ada dalam daftar standarisasi BPPOM sehingga dalam pengurusan registrasi dapat langsung ke BPPOM Pusat.
"Bahan yang digunakan ini bagus sekali dan tergolong masih baru, jadi proses registrasi membutuhkan standarisasi yang langsung oleh BPPOM Pusat. Namun begitu saya sangat tertarik dengan kemampuan daun ini membersihkan pestisida," kata Awaluddin.
Awaluddin berharap potensi lokal ini dapat dikembangkan menjadi produk yang bermanfaat. Tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendukung program kesehatan masyarakat.