Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Puncak Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) Tahun 2022, digelar KPK RI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (09/12/2022). Hadir Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Pada puncak Hakordia yang juga dihadiri para Gubernur se-Indonesia itu, Ketua KPK, Firli Bahuri, melaporkan capaian kinerja, yang antara lain pelaku-pelaku korupsi dari awal berdiri hingga saat ini.
Di antaranya sudah ada 1.479 kasus yang ditangani dengan tersangka 22 gubernur, 133 bupati/walikota, dan 281 anggota DPR dan DPRD.
"Dari jumlah itu, suap dalam pengadaan barang dan jasa khususnya pengadaan infrastruktur, jasa konstruksi dan suap jual beli jabatan adalah yang paling banyak terjadi," ujar Firli dalam keterangan tertulis KPK, Jumat (09/12/2022).
Firli mengatakan penanganan perkara korupsi yang telah dilakukan oleh KPK hingga 30 November 2022 ialah 112 penyelidikan, 116 penyidikan, 108 penuntutan, 121 inkracht, 115 tersangka, dan 99 eksekusi.
"Kemudian dari sisi Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) KPK berhasil mengoptimalisasi penerimaan (asset recovery) sebesar Rp 494,54 miliar," ujar Firli.
Kemudian KPK pun telah melakukan penyelamatan keuangan negara dan daerah sebesar Rp 57,9 triliun, yang terdiri dari penyelamatan/penertiban aset Pemda sebesar Rp 52,25 triliun (68.470 unit aset) dan Rp 5,69 triliun optimalisasi pendapatan daerah (PAD).
Laporan gratifikasi yang telah ditetapkan sebagai milik negara ialah Rp 16,69 miliar yang berasal dari sebanyak 3.445 laporan.
Sementara implementasi pendidikan antikorupsi juga telah menghasilkan 397 peraturan kepala daerah untuk tingkat SD, SMP, SMA, dan sederajat yang artinya 72% kepala daerah telah memiliki peraturan pendidikan karakter antikorupsi.
Sebagai perpanjangan mata dan tangan, KPK juga telah mencetak 2.665 orang Penyuluh Antikorupsi dan 330 orang Ahli Pembangunan Integritas.
Untuk kepatuhan terhadap pelaporan LHKPN data yang terhimpun ialah dari 383.147 orag wajib lapor, 375. 878 orang atau 98,10% orang telah melaporkannya.
"Kami berharap kita semua tidak hanya sekadar menonton karena sesungguhnya dunia hancur karena mereka yang hanya menonton tidak melakukan sesuatu. Oleh karenanya, mari kita wujudkan Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi," kata Firli.