Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Anggota DPR RI, Ir Lamhot Sinaga dengan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan berbagai solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Salah satu permasalahan itu adalah soal keterbatasan produksi nasional meliputi pupuk bersubsidi dan pupuk non subsidi.
Atas permasalahan yang dialami masyarakat tersebut, Sekretaris Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Dr Lindawati Wardani, mengatakan, bahwa Komisi VII DPR RI mendorong BRIN supaya hadir menjawab permasalahan di berbagai bidang yang dihadapi masyarakat saat ini.
"Kami BRIN menyambut baik kegiatan pelatihan pengolahan kompos pupuk hijau yang diprakarsai Ir Lamhot Sinaga untuk masyarakat di Dapil II Sumut. BBRINsendiri dengan anggota DPR RI bersinergi diberbagai bidang kegiatan dan berkolaborasi untuk menawarkan berbagai solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat," sebutnya.
Konsep implementasi program BRIN, Lindawati mengakui bahwa tujuan dari BRIN sendiri berbakti untuk negeri dalam berbagai bidang ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan lainya.
"Program berbakti untuk negeri,BRIN sendiri akan menjawab atas pertanyaan masyarakat. Artinya, masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya atas permasalahan yang dialami masyarakat ,"sebutnya.
"Sasaran kegiatan dari pelatihan pengolahan kompos. Kegiatan itu adalah upaya untuk meningkatkan SDM untuk pengolahan kompos pupuk hijau dari bahan lokal yang dipandu oleh narasumber yang berkompeten dari BRIN," imbuhnya.
Untuk itu, kegiatan BRIN kedepan dengan dukungan Lamhot Sinaga akan lebih fokus dalam berbagai bidang. "BRIN kedepan lebih luas menjangkau kepentingan masyarakat. Tentunya itu, tidak terlepas dari dukungan Lamhot Sinaga terhadap masyarakat di daerah pemilihannya," tutupnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Lamhot Sinaga menyambut baik atas dukungan BRIN sebagai mitra kerja DPR RI Komisi VII untuk terlaksananya berbagai kegiatan pelatihan di wilayah Tapanuli.
"Saya memberikan apresiasi kepada BRIN, telah melaksanakan puluhan program kegiatan untuk masyarakat. Dalam teknis pelaksanaan kegiatan, Komisi VII dengan BRIN tetap berkolaborasi dan bersinergi di lapangan," ucapnya.
Memetakan permasalahan yang dialami masyarakat, Lamhot Sinaga lebih fokus terhadap kebutuhan sesuai dengan urgensinya ke masyarakat. "Melihat potensi pertanian dengan mayoritas masyarakat petani di Dapil Sumut II. Permasalahan pupuk subsidi dan non subsidi di masyarakat. Permasalahan pupuk sangat klasik.Justru itu, kita bersama BRIN mencari solusinya melalui pelatihan pengolahan kompos hijau dengan bahan baku lokal," ajak Wakil Ketua Umum Kosgoro 1957 itu.
Legislator 'pohon beringin' menyebut, melalui langkah pelatihan pengolahan pupuk kompos dapat dimanfaatkan untuk masyarakat sebagai solusi sementara.
"Langkah awal untuk menjawab permasalahan kelangkaan pupuk akibat keterbatasan produksi pupuk nasional. Untuk itu, peserta diharapkan serius mengikuti pelatihan guna mendapatkan ilmu yang baru untuk pengolahan kompos," harapnya.
Meskipun demikian,Politisi kelahiran Tapanuli itu berjanji akan mensinkronkan program BRIN untuk kepentingan masyarakat Indonesia secara khusus di dapilnya.
"Karena keterbatasan waktu,masih banyak program kegiatan yang belum terealisasi. Bilapun hanya beberapa saja kegiatan yang terlaksana akan tetapi diseminasi penelitian BRIN akan tetap berkelanjutan di wilayah Tapanuli pada tahun berikutnya," tukasnya.
Dalam sambutanya,Lamhot Sinaga menyebut, bahwa menghadirkan BRIN ditengah tengah masyarakat bukan hal yang mudah. Intinya, kehadiran BRIN diinisiasi untuk implementasi dukungan menjawab permasalahan masyarakat.
"Berbagai bidang ilmu yang disampaikan BRIN, sebagai solusi tentu dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya sengaja ajak BRIN turun kelapangan,untuk melihat langsung kondisi sebenarnya di lapangan. Nah, saya juga menawarkan agar lanjutan program BRIN dapat dilaksanakan di tahun 2023 nanti," tutupnya.