Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani Sumatra Utara (Sumut) pekan ini naik tipis ke Rp 2.370/kg dari pekan lalu Rp 2.310/kg. Pekan ini, harga tertinggi masih diterima oleh petani di Kabupaten Mandailing Natal. Sedangkan harga terendah-nya di Kabupaten Labuhanbatu Utara di level Rp 2.000/kg.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini, yakni:
1. Langkat Rp 2.010/kg
2. Deli Serdang Rp 2.150/kg
3. Serdang Bedagai Rp 2.150/kg
4. Simalungun Rp 2.150/kg
5. Batubara Rp 2.080/kg
6. Asahan Rp 2.075/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 2.000/kg
8. Labuhan Batu Rp 2.080/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 2.060/kg
10. Padanglawas Utara Rp 2.050/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 2.340/kg
12. Tapanuli Selatan Rp 2.020/kg
13. Tapanuli Tengah Rp 2.120/kg
14. Mandailing Natal Rp 2.370/kg
15. Pakpak Bharat Rp 2.100/kg
Sementara itu, untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini berkisar Rp 2.000 hingga Rp 2.370/kg dari pekan lalu Rp 1.995 hingga Rp 2.310/kg.
Menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS di tingkat petani pekan ini sudah kembali ke level Rp 2.000-an/kg. "Karena pekan lalu masih ada daerah yang mendapatkan harga di bawah Rp 2.000/kg yakni Kabupaten Tapanuli Tengah di level Rp 1.995/kg. Secara keseluruhan kenaikannya memang masih tipis. Petani berharap harganya naik lagi pekan depan. Meski agak pesimis bisa mendekati level Rp3.000/kg," katanya, Kamis (15/12/2022).
Gus mengatakan, sepanjang tahun ini harga TBS memang belum beranjak dari level Rp 2.000-an/kg. Hal itu bermula dari larangan ekspor CPO. Setelah dicabut, harganya sulit naik ke level Rp 3.000-an/kg yang merupakan harga rata-rata sebelum larangan ekspor.
"Petani awalnya masih berharap harga terus naik dan mendekati level Rp3.000-an/kg. Namun memang butuh waktu untuk kembali ke level itu. Karena harga TBS petani tetap merujuk pada harga jual di pasar internasional. Belakangan, harganya memang masih berfluktuatif," kata Gus.