Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sibolangit. Ditopang kredit investasi, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp 224,31 triliun atau tumbuh 1,76% dibandingkan Oktober 2021. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, kredit investasi bank umum tumbuh 9,46% menjadi Rp 61,46 triliun. Selain itu, kredit kepemilikan rumah tinggal juga ikut berkontribusi karena mampu tumbuh 10,14% menjadi Rp 20,38 triliun.
Struktur kredit di Sumut masih didominasi kredit produktif dengan porsi 70,93% dan sisanya 29,07% merupakan kredit konsumtif.
Kepala OJK KR5 Sumbagut, Yusup Ansori, mengatakan, jika dibanding dengan tren historis dari Desember 2021 yang lalu, kredit investasi justru mengalami kontraksi yang paling dalam. "Ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang sigfnifikan," katanya, pada Media Gathering di Sibolangit dengan tema "Kolaborasi Pelayanan Publik dan Keuangan Berkelanjutan", di The Hill Hotel & Resort, Sibolangit, Kamis (15/12/2022).
Yusup mengatakan, saat kredit dapat didorong untuk tumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang turun hingga di bawah 3%, yaitu sebesar 2,48%.
Yusup mengatakan, tahun 2022 ini merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi, dari dampak masif pandemi Covid-19. Hal ini menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan tersebut tidak mengalami perlambatan, bahkan terus meningkat hingga di penghujung tahun, terutama di tengah tekanan dan pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi.
"Seiring dengan hal itu, kondisi sektor jasa keuangan di Indonesia juga terus menunjukkan tren pemulihan kinerja di segala sektor. Dari sektor perbankan, tercatat perkembangan kredit per Oktober 2022 tumbuh relatif stabil 12,14% yoy," kata Yusup.
Secara umum, lanjut Yusup, stabilitas sektor jasa keuangan Sumut yang terdiri dari 109 entitas perbankan, 84 entitas pasar modal, dan 188 entitas IKNB, memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.
Sektor perbankan Sumut yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 56 bank berkantor cabang, dan 53 BPR/BPRS pada Oktober 2022 juga kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif. Total aset tercatat sebesar Rp333,06 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,29%. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga bertumbuh sebesar 4,52% menjadi Rp 305,77 triliun.