Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Apakah sobat pernah mendengar kata fluktuasi? Apa sih yang dimaksud dengan fluktuasi?
Pada umumnya, fluktuasi merupakan ketidakstabilan yang menyebabkan kinerja keuangan terguncang.
Menurut AshefaNews, Fluktuasi ini menyebabkan naik turunnya nilai atau harga atas suatu komoditas yang disebabkan oleh pengaruh permintaan dan penawaran dalam pasar.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa fluktuasi merupakan gejala yang menunjukan naik dan naik turun suatu harga yang disebabkan oleh pengaruh permintaan dan penawaran dalam pasar
Fenomena fluktuasi ini dipengaruhi sesuai dengan minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Pada hukum demand bahwa semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan barang tersebut, sedangkan semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan barang tersebut.
Adapun, hukum supply bahwa jika harga suatu barang naik maka tingkat penawaran akan ikut naik dan sebaliknya. Jika suatu harga mengalami penurunan maka tingkat penawaran ikut turun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADI FLUKTUASI
Berdasarkan lansiran Finansialku, adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya fluktuasi, sebagai berikut:
Dalam mengelola dan menjalankan sistem perekonomian suatu negara, biasanya pemerintah melakukan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, kebijakan internasional dan kebijakan perdagangan internasional yang dapat berpengaruh terhadap pasar keuangan.
Pada kebijakan fiskal adanya keputusan pemerintah untuk pengalokasian APBN bagi sektor yang dirasa perlu diprioritaskan seperti kesehatan, relaksasi pajak, tax amnesty, dan sebagainya. Adapun, pada kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengontrol pengedaran uang di pasar seperti peningkatan atau penurunan suku bunga, serta menaik-turunkan persyaratan minimal cadangan untuk bank, dan penjualan Surat Berharga Negara (SBN).
Selain itu, kebijakan pemerintah tersebut akan mengatur laju perekonomian dan dapat mengatasi situasi ekonomi negara saat mata uang mengalami inflasi atau krisis ekonomi.
Tentu harapan untuk masa depan yang akan bergantung pada tindakan yang dilakukan saat ini. Oleh karena itu, faktor ekspektasi dan spekulasi yang akan membentuk ketidakpastian pada waktu yang bisa mempengaruhi terguncangnya harga.
Misalnya, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pembukaan besar-besaran terhadap kunjungan pariwisata di Bali tanpa harus karantina dengan harapan mendorong kedatangan turis untuk menambah devisa negara yang terkena dampak besar covid-19. Namun, saat kebijakan tersebut dijalankan ternyata memberi bumerang terhadap peningkatan kasus covid-19 di Bali. Hal ini menyebabkan fasilitas kesehatan di Bali kewalahan dan berpengaruh pada kestabilan kegiatan ekonomi di Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Dalam kasus ini, penyebab fluktuasi merupakan realita yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan sehingga menghadirkan ketidakstabilan ekonomi.
Transaksi internasional sebagai aliran dana yang akan masuk ke dalam kas negara, hal ini akan memberikan dampak baik terhadap naik turun suatu harga dan menjadi penguatan ekonomi maupun mata uang negara. Fluktuasi ini merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari ketika dihubungkan dengan pasar internasional, terlebih Indonesia merupakan negara yang aktif dalam melakukan kegiatan ekonomi ekspor dan impor.
Misalnya, jika di Indonesia ada barang A dengan permintaan pasar tinggi dan membutuhkan bahan baku yang berasal dari Jepang, lalu di jepang ada kebijakan pemerintah tersendiri dengan stok bahan baku dikurangi sehingga harga tersebut mengalami kenaikan dan terbilang tinggi.
Maka oleh itu, Indonesia akan berpartisipasi dalam kegiatan impor yang akan berpengaruh pada nilai kurs rupiah dengan yen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fluktuasi merupakan berubahnya nilai valuta asing negara yang mengimpor produk dan negara yang melakukan ekspor produk.
Dalam faktor ini, maka pasar yang akan menentukan harga bagi produsen maupun konsumen, serta kuantitas barang yang akan beredar di pasar. Produsen yang akan menetapkan harga atau penawaran dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat. Sementara, konsumen akan melakukan pembelian atau permintaan barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Maka, fluktuasi barang akan dipengaruhi dengan supply-demand, yang mana hal ini akan berkontribusi pada fluktuasi ekonomi,
Seperti, saat ada penawaran barang A sedikit namun permintaan melebihi batas ketersediaan barang, maka harga barang A akan naik secara signifikan. Sebaliknya, ketika ketersediaan barang A banyak dan permintaan sedikit, maka harga akan turun dengan sendirinya.
Pada kegiatan ekonomi masyarakat di setiap negara memiliki sektor yang mendominasi jalan roda perekonomian. Salah satunya, pada sektor primer (pertanian, peternakan, dan kehutanan), sedangkan pada sektor sekunder (produksi industri dan konstruksi), dan pada sektor tersier (perdagangan, perbankan dan niaga). Oleh karena itu, jika terdapat perubahan pada kebijakan pemerintah, kondisi sosial-politik dan kulturasi dunia, maka kegiatan ekonomi masyarakat akan terdampak. Fakto ini dalam fluktuasi merupakan penyebab dari kondisi yang tidak stabil seperti inflasi atau deflasi yang dapat mempengaruhi kestabilan komoditas di pasar.
ADA 2 JENIS FLUKTUASI
Ada 2 jenis fluktuasi, sebagai berikut:
1. Fluktuasi Jangka Pendek
Salah satu contoh dari fluktuasi jangka pendek adalah naik turunnya mata uang valuta asing yang dijadikan alat tukar dalam transaksi perdagangan internasional seperti US Dollar. Biasanya, setiap hari nilai mata uang dollar terhadap rupiah sering mengalami peningkatan atau penurunan.
Nah, jika nilai dollar naik maka nilai mata uang rupiah akan melemah dan menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang. Sebaliknya, jika nilai dollar menurun maka nilai rumah akan menguat.
2. Fluktuasi Jangka Panjang
Salah satu fluktuasi jangka panjang adalah terjadinya hal masif yang tidak terduga, seperti peristiwa pandemi covid-19. Adanya pandemi membuat pemerintah di seluruh negara mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan untuk menghindari kerugian dari penyebaran virus ini. Banyak dari kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah sering menyebabkan terjadinya fluktuasi pada perekonomian negara.
CARA MENGATASI FLUKTUASI
Dalam mengatasi fluktuasi diperlukan adanya campur tangan pemerintah dalam mengontrol kondisi ekonomi negara. Namun, terdapat beberapa upaya pemerintah dalam menghadapi fluktuasi sebagai berikut.
Kebijakan Makro
Kebijakan makro merupakan rencana dan tindakan dari pemerintah untuk memberikan pengaruh pada seluruh komponen dalam perekonomian di suatu negara. Oleh karena itu, kebijakan ini perlu dilakukan dengan tepat agar pertumbuhan ekonomi di negara menjadi stabil. Sehingga, dapat menghindari kondisi fluktuasi yang bisa berdampak pada kondisi ekonomi yang ekstrim seperti inflasi dan deflasi.
Menjaga Kestabilan Mata Uang
Dalam upaya ini, pemerintah perlu fokus mempertahankan nilai mata uang negara. Seperti membeli berbagai produk dari dalam negeri, menukarkan dollar dengan rupiah juga dapat mempertahankan nilai mata uang yang ada di negara.
LANGKAH INVESTOR DALAM MENGHADAPI FLUKTUASI
Dalam menghadapi fluktuasi, bahwa investasi adalah salah satu langkah preventif yang bisa dipilih. Sobat bisa menjaga nilai uang dari penurunan daya beli. Misalkan, jika fluktuasi disebabkan oleh laju inflasi yang tidak terkontrol, uang yang diinvestasikan ke dalam aset yang tepat bisa menjadi imbal hasil yang lebih tinggi dari laju inflasi.
Peningkatan nilai aset investasi merupakan peningkatan passive income yang bisa digunakan untuk menabung dana darurat, dana hari tua dan kebutuhan lainnya. Editor Galih Ega Farrasetia