Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Bangunan Gereja Katolik Beato Dionysius salah satu gereja yang berada di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi yang memiliki arsitektur bangunan unik. Dimana bangunan berbentuk rumah panggung adat Pakpak itu terbuat dari kayu dan beratapkan ijuk masih berdiri kokoh.
Bangunan gereja berbentuk rumah adat Pakpak yang dibangun pada tahun 1973 tersebut saat ini juga masih terawat dengan baik dan masih digunakan sebagai tempat ibadah umat Katolik sampai sekarang ini.
Pantauan wartawan, bangunan gereja yang disangga 14 tiang dari kayu meranti batu itu terdiri dua lantai, seperti rumah adat Pakpak pada umumnya. Dimana lantai pertama untuk tempat pertemuan/rapat dan lantai kedua untuk tempat ibadah.
Gereja Katolik Beato Dionysius ini sedikit berbeda dengan gereja lainnya yang ada di Dairi. Yang mana bila ingin masuk ke dalam bangunan Gereja jemaat harus melepas sepatu dan sandal. Jemaat juga harus duduk di lantai beralaskan tikar.
Di sekeliling bangunan gereja juga terlihat asri dengan adanya pepohonan yang membuat suasana sejuk dan nyaman.
Pastor Romo Gunawan melalui sekretaris gereja, Jansen Lingga saat ditemui wartawan mengatakan, gereja yang dibangun tahu 1973 dan diresmikan pada tahun 1976 digagas oleh seseorang warga berasal dari Negara Australia, sedangkan tukang atau yang membangunnya warga yang berasal dari Negara Belanda.
"Yang menggagas pembagunan gereja ini seorang warga dari Australia dan dan tukang yang membangunnya dari Belanda pada tahun 1973, dan selesai pada tahun 1976," kata Jansen, Senin (26/12/2022).
Sejak dibangun sampai sekarang bangunan gereja tersebut hanya tiga kali mengalami perbaikan, pada pada bagian atap nya saja. Sementara untuk bagian lainya tidak ada perbaikan.
"Hanya bagian atap ijuknya saja yang pernah diganti," ujarnya.
Keunikan di gereja ini juga terlihat dari 14 tiang yang menyanggah bangunan gereja ini, karena setiap tiang ada ukiran yang mengisahkan tentang perjalanan Yesus disalibkan.
"Juga ada meja kayu yang terbuat dari kayu meranti batu berbentuk segitiga yang digunakan untuk tempat persembahan," terangnya.