Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kasus Mega proyek Meikarta di Cikarang Selatan, Kabupaten bekasi berjalan panjang. Dijanjikan serah terima tahun 2019, hingga kini konsumen belum mendapat unit yang mereka beli.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyebut kasus Meikarta bisa jadi. Ia berpendapat, reputasi developer dengan nama penting biasanya cukup penting dalam bisnis properti. Namun dalam kasus Meikarta, hal itu tidak menjamin.
"Meikarta jadi pelajaran berharga. Calon pembeli melihat reputasi developer penting, biasanya punya nama besar. Itu tidak bisa jadi jaminan dalam kasus ini," tuturnya dalam virtual media briefing Colliers, Rabu (4/1/2023).
Selain itu, imbas dari kasus Meikarta konsumen kini lebih berhati-hati dalam membeli apartemen. Konsumen cenderung memilih unit yang sudah jadi dibanding membeli saat launching.
"Kasus ini memprihatinkan. Kalau dari temuan kami di kuartal IV, dari kasus ini pembeli lebih pilih ambil proyek-proyek eksisting, yang sudah terlihat bentuknya," katanya.
Dengan begini konsumen merasa lebih aman dan mendapat hunian yang jelas bisa ditempati. Meskipun, konsumen harus menanggung konsekuensi bahwa dan yang dikeluarkan akan lebih besar.
"Lebih secure, bisa ditempati jelas. Tentu ada konsekuensi dibandingkan beli di tahap awal launching, harganya lebih tinggi," ungkapnya.
Menurut Ferry di semester kedua 2022 unit-unit yang sudah jadi memang lebih diminati. Meski harga unit yang sudah jadi lebih mahal, konsumen lebih memprioritaskan.
"Unit yang sudah jadi lebih diminati, mengacu pengalaman proyek di luar Jakarta. Cukup besar, dibangun developer besar, tapi tidak bisa memberikan ketepatan waktu dalam finishing," jelasnya.(dtf)