Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada penutupan pekan pertama tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,46% di level 6.684,56. Penutupan tersebut lebih rendah dari level di sesi pembukaan pada hari Senin yang sempat di level 6.841, serta lebih rendah dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di level 6.850. Bahkan IHSG nyaris melemah mendekati level 6.600 pada sesi pembukaan perdagangan akhir pekan ini.
Selama pekan ini, IHSG mengalami pelemahan tajam. Secara poin to poin jika membandingkan dengan penutupan di akhir pekan lalu, IHSG mengalami pelemahan sekitar 2,4%. Dan tekanan IHSG semakin besar seiring dengan minutes yang disampaikan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) terkait dengan kebijakan hawkish-nya di tahun 2023 ini. "Pelemahan IHSG termasuk salah satu yang paling buruk di kawasan Asia," kata analis pasar saham, Gunawan Benjamin, Jumat (6/1/2023).
Kompak dengan IHSG, mata uang rupiah juga turut mengalami tekanan selama pekan ini. Di akhir pekan lalu, rupiah dikisaran 15.560, dan disesi perdagangan menjelang sore ini rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.630/dolar AS. Sesekali selama sepekan terakhir, rupiah sempat mendekati level 15.650/dolar AS.
Kinerja mata uang rupiah masih dalam bayang-bayang tekanan AS, sekalipun pengendalian inflasi di tahun ini diproyeksikan akan sesuai target sasaran Bank Indonesia (BI).
Pada dasarnya saat inflasi mampu dikendalikan, seharusnya kenaikan bunga acuan tidak begitu dibutuhkan untuk meredam gejolak rupiah. Namun, sejauh ini justru rupiah tertekan manakala The Fed berencana menaikkan bunga acuannya. Sehingga, tekanan pasar selalu terlihat dan seakan menggiring agar suku bunga acuan di tanah air harus terus menjaga jarak dengan suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Sentral AS. "Jika berhadapan dengan situasi seperti itu, menarik devisa yang parkir di negara lain khususnya Singapura akan menjadi langkah yang dinanti untuk meredam gejolak rupiah," kata Gunawan.
Disisi lain, emas justru menorehkan kenaikan harga di pekan pertama tahun 2023 ini. Harga emas mananjak dari posisi US$1.816/troy ons di akhir pekan sebelumnya, dan di akhir pekan ini harga emas ditransaksikan di kisaran harga US$ 1.842,5/troy ons.
Dengan kombinasi pelemahan rupiah dan kenaikan harga emas global, maka harga emas mengalami kenaikan dikisaran Rp 928.000/gram dari akhir pekan lalu yang bertengger dikisaran Rp 911.000/gram.