Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kementerian BUMN menggelar panen perdana tanaman jagung hasil program Makmur di Desa Limang, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Rabu (11/1/2023).
Makmur adalah singkatan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir. Tujuannya membangun sinergisitas dan memberi manfaat serta mendukung kemandirian petani dengan melibatkan 8 elemen. Yakni petani, offtaker yang dipimpin oleh ID Food, Pemda setempat, penyuluh, perbankan yang dipimpin BRI, penyedia pupuk dan anti hama dari Sam Hyang Seri (SHS) teknologi pertanian serta perizinan dan dokumentasi.
Adri Muchtar, perwakilan ID Food menjelaskan, ID Food adalah BUMN klaster pangan. Dulunya bernama RNI dan sekarang menjadi BUMN Pangan yang membawahi 16 anak perusahaan.
ID Food bertanggung jawab dalam hal harian pangan, sedangkan untuk stok pangan ditangani Bulog. Dari lahirnya ID Food ini muncullah program Makmur," jelas Adri dalam keterangan tertulisnya Rabu malam (11/1/2023)
Dikatakan Adri, lewat program Makmur ini hasil produksi petani menunjukkan peningkatan. Sebelum mengikuti program Makmur, hasil panen petani rata-rata hanya 6-8 ton jagung per hektar. Setelah mengikuti program Makmur, hasil panen mencapai 10 ton per hektar.
"Semua elemen berkontribusi. Ini semacam pekerjaan rumah yang diberikan Menteri BUMN untuk bekerja kelompok. ID Food jadi leader project ini. Harapan kami di sini bisa dimasukkan teknologi membantu panen," kata Adri.
Adri bercerita awalnya diusulkan untuk program Makmur di Desa Limang seluas 24 hektare. Namun akhirnya yang bisa diproses hanya 10 hektar. BRI berperan memberikan KUR untuk modal bertani pada 5 petani yang memiliki lahan 10 hektar.
Kepala UPTD Robinson Sembiring menjelaskan, selama ini produksi jagung di Desa Limang maksimal 8 ton per hektar. Dikatakannya, beberapa waktu lalu, pihaknya bersama tim SHS menghitung ubinan 2,5x2,5 meter di 3 titik. Hasilnya 10 ton per hektar, 9 ton per hektar dan 9,6 ton per hektar. Jika dirata-ratakan produksi mencapai 9,6 ton per hektar. Artinya lebih banyak 1,6 ton dibanding sebelum bergabung di program Makmur.
Perwakilan Pupuk Indonesia, Burmansyah mengaku senang BUMN Pupuk bisa berkolaborasi dalam Program Makmur. Program ini, kata Burmansyah, masih percontohan awal yang melibatkan lahan 10 hektar milik 5 petani. Kelima petani mendapatkan KUR dari BRI dengan biaya Rp15 juta per hektar dan dibayar saat panen pokok dan bunganya. Ia berharap kolaborasi BUMN dalam Program Makmur ini terus berlanjut.
Perwakilan SHS Umi Khusniyati mengaku antusias dengan Program Makmur di Kecamatan Limang. SHS sebagai perusahaan BUMN yang membidangi pertanian bisa langsung terjun ke petani untuk memberikan masukan pada petani.
"Mudah-mudahanan di Karo lebih banyak lagi yang mau ikut program ini. Kami bersinergi dengan semua elemen BUMN. Kami akan kolaborasi untuk memajukan pertanian di Karo. Ini saya lihat sudah seperti bukit jagung di sini," terangnya.
Toni Hendrawan dari Jasindo menjelaskan, asuransi BUMN ini bertugas untuk melindungi gagal panen dari kebanjiran, kekeringan dan hama tanaman yang mengakibatkan kerugian.
Kepala Cabang BRI Kabanjahe Edi Yudiarto menjelaskan, September 2022 lalu program ini pertama kali dibahas. Ia terkejut dalam jangka waktu 4 bulan program ini sudah berjalan. Ia mengaku senang BRI bisa support program Makmur. Dari verifikasi berkas, yang bisa diberikan KUR, kata Edi, hanya lima orang petani. Total 90 juta digelontorkan BRI untuk lima petani.
"Saya kaget lihat hasil panennya sangat bagus sekali. Terima kasih memberi kepercayaan pada BRI yang diajak bergabung dalam program Makmur ini. Alhamdulillah tahap pertama ini sukses dan berhasil. Harapannya yang ikut program Makmur ini akan berlanjut dan lebih banyak lagi petani yang terlibat dan hasilnya lebih baik lagi," katanya.