Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Jalan Pdt Leman, Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba sangat meresahkan warga. karena badan jalan yang dipergunakan untuk galian pipa kerab menjebak pengguna jalan, khususnya pengendara roda empat.
"Melihat kendaraan roda empat terjebak di galian pipa di sepanjang jalan sepanjang Sungai Aek Simatemate sudah sangat sering. Bahkan hingga rusak berat pun, patah as, sudah pernah tetapi sepanjang itu juga tidak ada yang bertanggung jawab," ujar warga Kelurahan Pardede Onan, Ranto Pardede, Sabtu (14/1/2023), di Balige.
Ia mengatakan, proyek yang sudah dikerjakan sejak Juli 2022 ditulis akan berakhir November 2022, namn hingga saat ini belum juga tuntas. Sumber dana APBN sehingga sulit untuk menyampaikan keluhan.
"Pekerja yang ada hanya sebatas tukang gali dan buruh bangunan. Untuk pengawas belum pernah kita melihat sehingga adapun masalah yang timbul akibat pelaksanaan proyek tidak tahu harus dismapaikan ke siapa," ujar Ranto.
Ranto mengungkap proyek IPAL itu sudah dikerjakan oleh 3 rekanan dengan tahun berbeda dan hingga saat ini belum tuntas.
Ia mencontohkan proyek yang dimulai sejak 2018 itu mendirikan bangunan persis di sisi Sungai Aek Simatemate, tepatnya di Jalan Pdt Leman, berlanjut galian pipa ke rumah warga.
"Setiap tahun pengerjaan setiap itu juga ada galian dan sangat meresahkan pengguna jalan di sepanjang galian karena kerap mempersempit badan jalan. Bahkan tidak sedikit kenderaan yang rusak patal terjebak oleh galian," sebutnya.
Pengamat pembangunan di Kabupaten Toba, M Siahaan menyebut sejak dimulai pembangunan IPAL itu sudah menuai protes, namun tetap dipaksakan dan hasilnya terjadi seperti ini selalu ada keterlambatan.
"Informasi sebelumnya proyek ini bukan ditempatkan di Sungai Aek Simatemate, namun di Desa Tambunan, tapi masyarakat di sana menolak. Pejabatnya kemungkinan takut Silpa akhirnya dipaksakan di Kelurahan Pardede Onan," ucapnya.
Plt Kepala Dinas PUPR,Sofyan Sitorus menyampaikan tanggapan bahwa terkait pelaksanaan kontrak tidak mengetahui namun untuk adanya kerusakan jalan sudah berulangkali komunikasi supaya diperbaiki.
"Akibat dampak pembangunan terhadap jalan di samping Gereja Katolik dan di depan Puskesmas Tandang Buhit sudah berulangkali kita komunikasikan tetapi hingga sekarang belum ada perbaikan yang berarti," katanya.