Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.
Politisi perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Meryl Rouli Saragih memuji sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang konsisten mendukung kesetaraan kaum perempuan.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Sumut, Meryl Saragih setelah mendengar pidato Megawati saat Rakernas dan HUT ke-50 PDI Perjuangan.
"Begitu besar perhatian Ibu Megawati dimana dalam pidatonya Ibu Megawati bahkan menyebutkan kurang lebih 28 kali kata perempuan dan memberikan banyak contoh tokoh pergerakan hingga pahlawan nasional di Indonesia perempuan mulai dari Ratu Sima, Ken Dedes, Gayatri, Raja Patmi, Tribuana Tungga Dewi dan Laksamana Malahayati," kata Meryl Saragih, Minggu (15/1/2023)
Dikatakan Meryl, perempuan harus bisa memberikan karya yang berdampak terhadap lingkungan sekitar. Perempuan adalah makhluk spesial yang diciptakan Tuhan, mampu mengerjakan peran sebagai anak, sebagai ibu dan istri, sebagai pejuang” ungkap anggota DPRD Sumut ini.
"Tentu saya mengharapkan perempuan-perempuan Indonesia bisa berdikari, berdaya dan berkarya. Faktanya perempuan mampu berperan ganda dalam menjalankan aktivitasnya dan harus saling mendukung untuk mencapai adanya kesetaraan gender," tegasnya.
Ditegaskan Meryl sudah saatnya kita menerapkan politik gender inklusif atau politik yang membuka ruang seluasnya-luasnya untuk merangkul dan mengayomi seluruh lapisan tanpa melihat gendernya. Gerakan itu kini menjadi goal bersama dalam dunia politik di Indonesia. Dalam berbagai forum internasional, Indonesia juga memperkenalkan politik gender inklusif untuk mencapai kesetaraan gender (gender equality) dan pemberdayaan perempuan (women emperwoment).
Salah satu forum yang menjadi tempat Indonesia memperkenalkan pembangunan politik gender inklusi ini adalah The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit' (P20) yang sudah dimulai sejak Kamis 6 Oktober 2022 lalu. Dalam diskusi sesi ke-4 dalam rangkaian KTT P20, Ketua DPR RI, Puan Maharani memimpin diskusi tentang ‘Inklusi Sosial, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan',
"Banyak perempuan terhalang dari partisipasi politik, akses ekonomi dan pendidikan, hingga jaminan keamanan dan kesehatan. Karenanya, peran penting perempuan sebagai ‘agen perubahan’ di bidang ekonomi, sosial dan budaya dirasa perlu terus diupayakan. Pendidikan juga berperan penting dalam membangun kesadaran kesetaraan gender. Selain itu, pendidikan sangat berperan terhadap penghapusan diskriminasi terhadap perempuan," ungkapnya.