Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Iag Gulo kembali mengeluarkan singel baru dengan judul "Hilang". Lagu tersebut dinyanyikan langsung Iag Gulo dan diunggah di kanal Youtube Iag Music.
Menurut Iag Gulo, lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang merindukan cintanya kembali setelah di tinggal pergi oleh sang kekasih.
"Kita sudah mengeluarkan singel terbaru, dan kebetulan saya sendiri yang menyanyikan lagu tersebut", kata Iag Gulo kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (19/1/2023).
Kata Iag, lagu "Hilang" menceritakan tentang seseorang yang patah hati karena ditinggalkan kekasihnya. Namun, ia masih berharap kekasihnya itu kembali padanya.
Menurut pria berdarah Nias ini, lagu tersebut telah di unggah di akun youtube Iag Music sebagai lanjutan lagu-lagu lain yang telah ditayangkan sebelumnya.
"Proses pembuatan video klip digarap oleh IndiProduction dengan melibatkan beberapa talent-talent muda Kota Medan," ujarnya.
Penyuka Jenis Rock
Iag Gulo bertutur bahwa sudah menekuni dunia musik sejak 26 tahun lebih. Penyuka jenis rock ini mengasah kemampuan musiknya secara otodidak.
“Obsesinya sejak awal adalah bagaimana anak Medan mampu berkiprah di panggung nasional,” tutur Gitaris di grup Daway Band ini, yang juga sebagai arranger sekaligus pencipta lagu bergenre pop rock.
Sejurus kemudian, Iag Gulo pun membentuk Daway Band pada 1999 silam. Bandnya itu dibentuk ketika masih berstatus sebagai mahasiswa.
“Saat masih berkuliah di Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan,” ujarnya.
Daway Band bukanlah band pertama Iag Gulo. Sebab dia bersama kawan-kawannya membentuk grup musik bernama Cucer Band. “Saat masih bersekolah di SMA Budi Utomo Medan,” ungkapnya.
Bahkan, Iag menuturkan, bahwa kemampuan bermusiknya tersalurkan dari gereja ke gereja. Hingga ikut ajang festival musik di Medan sekitarnya.
“Ini kesempatan saya untuk belajar banyak alat musik, menekuninya, sembari belajar membuat lagu,” imbuhnya.
Waktu terus berlalu, tahun pun berganti. Beberapa personil Cucer Band hijrah ke Jakarta. Tak ayal, grup band-nya Cucer Band menjadi vakum. Dasar anak band, Iag pun bergabung dengan berbagai group band yang ada di Kota Medan.
“Supaya semangat dan kemampuan musiknya terus terawat dan terasah,” ujar Iag Gulo.
Dari perjalanan mengikuti berbagai ajang festival musik, yang terus diikutinya di luar Cucer Band. Sebagai musisi batinnya mulai bergemuruh. Iag Gulo mulai menyadari bahwa sekadar melantunkan karya musisi lain. Karirnya sebagai musisi kurang begitu bermanfaat.
“Membawa lagu orang emang keren. Apalagi yang sedang hits. Namun, apalah itu. Tetap saja karya orang,” ungkap lelaki yang lahir di Nias Selatan itu.
Menawarkan Karya Lagu ke Produser di Jakarta
Iag Gulo pun mulai melacak teman-temannya yang seide. Dia bersama Andy Rianto Sitepu (vokalis) dan Moh Ashraf (basis) membentuk Daway Band pada 1999. Beberapa tahun kemudian, Sahat Nainggolan gabung sebagai penabuh drum.
Daway Band pun konsentrasi menyiapkan karyanya. Iag Gulo bertindak sebagai leader dan pencipta lagu merangkap gitaris. Sejumlah lagu andalan mereka direkam, lalu ditawarkan ke beberapa label di Jakarta.
Ternyata, perjalanan tidak semulus yang dibayangkannya. Iag Gulo mengatakan belum juga ada produser yang bersedia kerja sama mempromosikan musik karya Daway Band. Padahal sudah bolak-balik Medan-Jakarta sembari melacak produser rekaman. Bahkan mengorbankan kuliahnya demi musik.
Anggota grup sibuk mencari kehidupannya masing-masing. Ada yang bertahan di Jakarta, ada juga yang kembali pulang kampung.
Sebagai perantau ibarat bertarung atas nasibnya di tanah rantauan. Iag Gulo terus mencoba peruntungan sebagai musisi. Dia mencoba peruntungannya dengan berinteraksi berbagai komunitas musik di Ibu Kota selama beberapa tahun.
“Sempat gabung dengan band yang dinaungi oleh salah satu label rekaman besar saat itu. Sayang, band tersebut berumur pendek,” ungkapnya.
“Termasuk pengalaman tur ke daerah dalam rangka promo album. Sungguh menambah wawasan, skill, dan kematangan di bidang musik,” tuturnya
Waktu terus berlalu, tahun pun turut berganti. Semangat bermusik pun kembali menyala pertengahan 2020. Iag Gulo berbekal pengalaman berinteraksi komunitas musik di ibu kota menyadari banyak menimba pengalaman tentang band.
Dia menyadari peluang untuk berkarya cukup terbuka lebar pada era digital ini. Sebab, menurutnya, karya yang diciptakan sayang untuk tidak didengarkan publik.
“Sayang sekali karya lagu kami kalau terkubur begitu saja. Kami pun mulai bangkit. Bergegas menjemput impian yang tertunda. Itu keyakinan kami,” ungkapnya bersemangat.
Tidak perlu menunggu waktu lama, Iag pun mengajak rekan-rekannya untuk gerak cepat. Sejumlah lagu direkam ulang dengan aransemen yang lebih segar. Dua single sudah direkam bersama band Daway Band.
Iag Gulo menuturkan, bahwa melahirkan karya adalah sebuah panggilan jiwa. Bila kemudian ada dampak secara ekonomi tentu itu wajar saja.
“Karena itu halal-halal saja. Dan itu juga disebut ekonomi kreatif, sebagaimana digelindingkan oleh Presiden Jokowi. Berkarya yang produktif secara ekonomi. Tentunya, dukungan dari khalayak dan berbagai pihak amat kami butuhkan,” tuturnya.
Lagu-lagu ciptaan Iag Gulo yang sudah tayang sebelumnya di Channel Iag Music, di antaranya
1. Yang Kulupakan (Daway Band)
2. Terlalu Cinta (DawayBand)
3. Penantian Yang Sia-sia (feat Cut Syavira)
4. Awan Berarak / musik instrumental