Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor Sebanyak 51 jurnalis penerima beasiswa BRI Fellowship Journalism dari batch 1, 2, dan 3 diajak mengajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah ( MI) Al Badriyah, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Sabtu, (28/01/2023).
Kegiatan mengajar untuk satu jam mata pelajaran di MI Al Badriyah Sukarajaitu itu adalah rangkaian dari program BRI Journalist Bootcamp 2023 berlangsung pada 27-28 Januari 2023.
MI Al Badriyah terpilih menjadi salah satu penerima manfaat dana hibah BRI Peduli sebesar Rp.500 juta.
Madrasah yang terletak di kawasan Gunung Geulis Bogor itu kondisinya memang cukup memprihatinkan.
Jumlah ruangan dan juga kondisi bangunan masih belum selesai.
Sebagian bangunannya masih berdinding papan. Ruangan gelap karena aliran listrik rusak.
Bangku dan meja banyak yang rusak dan jumlahnya kurang dibanding jumlah siswa.
Kondisi paling memprihatinkan saat siswa kelas V harus belajar di ruang musala karena keterbatasan ruangan.
Kondisi ruangan seperti itu membuat siswa sangat tidak nyaman belajar di sekolah tersebut.
Paniti kegiatan program BRI Journalist Bootcamp 2023 mengajak para wartawan dari berbagai media dan penjuru Indonesia ini langsung melihat kondisi madrasah yang akan di direnovasi melalui dana hibah BRI Peduli.
Sekaligus penyerahan bantuan dana hibah sebesar Rp.500 juta melalui perwakilan Kantor Pusat BRI, Senior Manager CSR Mohammad Ganja Nugraha.
Pada acara bootcamp hari sebelumnya untuk peliputan dan tantangan mengajar di madrasah ini telah tersusun dan terkelompok.
Sebagian wartawan menjadi guru sementara dan sebagian lainnya meliput kegiatan belajar mengajar.
Wartawan yang dibagi pada empat kelompok itu bebas dalam penyampaian materi. Intinya bagaimana mereka bisa mengenali jurnalis dan juga mengajak para siswa lebih giat belajar.
Masing-masing kelompok menyampaikan materi dengan beragam cara, ada yang sembari mengajak menyanyi, bertanya jawab, hingga bermain drama. Pokonya seru deh.
Para siswa madrasah juga tampak antusias mengikuti kegiatan itu meski dalam kondisi ruang kelas dan sarana pembelajaran yang apa adanya itu.
Saras Krisvianti sebagai penerima beasiswa dari batch 2 menyatakan senang berkesempatan menjadi guru sesaat dan memperkenalkan profesi jurnalistik kepada siswa.
Dia juga berkisah bagaimana mereka para jurnalis bisa menerima beasiswa dari program BRI Peduli.
Saras dan kawan-kawan menyampaikan dengan cara-cara yang menyenangkan agar dipahami siswa dan tidak membosankan, yakni dengan bermain dan bernyanyi. Ia saat itu mengajar di kelas II.
"Sangat menyenangkan bisa mengajar anak- anak madrasah yang terpencil meski dekat dengan ibu kota Jakarta. Kami tadi lebih banyak bernyanyi dan bermain dengan isi materi mengenai apa itu jurnalis, bagaimana mendapat beasiswa, sejarah BRI dan cara menabung di BRI," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan kedatangan BRI bersama jurnalis penerima beasiswa BRI Peduli itu untuk berbagi pengalaman dan kebahagiaan dengan para siswa madrasah tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa BRI memberikan dana hibah maksimal Rp 500 juta untuk memperbaiki bangunan sekolah sehingga lebih layak dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Peralatan sekolah dan ratusan bingkisan dibagikan pula kepada para siswa pada kegiatan yang menjadi program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli tersebut.
"BRI tidak hanya mementingkan economic value'(nilai ekonomi), tetapi juga social value (nilai sosial). Tidak hanya membantu UMKM dan pelaku bisnis, kita peduli dengan pendidikan anak bangsa," ujarnya.
Kepala MI Al Badriyah Bogor, Muhamad Mubarok mengucapkan terima kasih kepada BRI dan jurnalis yang telah membantu madrasah untuk memberikan pengalaman dan warna baru dalam belajar kepada 164 siswa.
"Kami berterima kasih, siswa bisa menimba ilmu jurnalis sangat menginspirasi dan ini akan menjadi cerita tersendiri," katanya.
Ia juga bersyukur atas kepedulian BRI membantu renovasi bangunan sekolah yang memang kurang layak serta akan melengkapi peralatan pendukung pembelajaran lainnya.