Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Madrasah Aliah Negeri (MAN) Labuhanbatu kini berpredikat green school setelah Kementerian Lingkungan Hidup menetapkannya dari 305 sekolah se-Indonesia sebagai penerima Adiwiyata Nasional 2022.
Dari penghargaan bergengsi itu MAN Labuhanbatu kini berwajah asri dan tentunya lingkungan sekolah lebih sejuk dengan dominasi warna hijau pepohonan dan tumbuhan yang memanjakan mata.
Ditambah dukungan lokasi MAN Labuhanbatu yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan serta padat penduduk membuat kita yang berada di lingkungan sekolah tersebut semakin betah untuk berlama.
Namun dalam standar penerima penghargaan Adiwiyata Nasional, sekolah tidak cukup hanya memiliki banyak tumbuhan dan terlihat asri.
Ada empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan Program Adiwiyata yakni kebijakan, kurikulum, kegiatan, dan sarana prasarana.
Sehingga, secara terencana pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwiyata.
Kepala MAN Labuhanbatu Akhmad Syiroj, M.Pd, Kamis (9/2/2023) pagi menjelaskan sejumlah upaya dalam mewujudkan sekolah berbasis lingkungan hidup tersebut.
Ada langkah serta kebijakan bersama yang harus diambil dari seluruh pihak yang terlibat di MAN Labuhanbatu.
Bahkan, kata Syiroj, juga ada kebijakan pendanaan yang memang harus dilakukan sebagai penyokong penyempurnaan instrument kebutuhan dalam mewujudkan standar sekolah Adiwiyata.
Misalnya saja, MAN Labuhanbatu sempat merevisi anggaran tes IQ dan simbol serta mengalihkannya untuk dana pendukung persiapan perolehan Adiwiyata Nasonal yang digelar pada tahun 2022.
"Kita hanya bisa memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mewujudkan itu yang didahului dengan rapat internal antara kepala sekolah, bendahara, operator dan KTU dalam merevisi itu dikarenakan dana untuk Adiwiyata Nasional tidak ada," kata Akham Syiroj.
Semua instrument yang ada di MAN Labuhanbatu ini, lanjut Syiroj, turut berperan penting didalamnya sehingga setiap langkah dan kebijakan yang diambil berdasarkan kesepakatan bersama.
"Semua ide dan gagasan saya serap dan itu harus saya lakukan dan tegas menentukan pilihan kebijakan agar mendapatkan hasil yang maksimal," sebutnya.
Semua itu dilakukan, sambung Syiroj, mulai dari penerapan budaya lingkungan bersih, penanaman dengan aneka ragam jenis pohon, pola hidup bersih dan penghijauan dlingkungan sekolah.
Tidak hanya untuk MAN Labuhanbatu, hasil ini jelas sekaligus merupakan aset Labuhanbatu dalam menumbuh kembangkan karakter atau perilaku anak dalam meningkatkan kesadaran diri menjaga lingkungan.
"Itu termasuk didalamnya bagaimana memanfaatkan sampah, tidak membuang sampah sembarangan dan bagaimana menjaga perilaku hidup sehat," ucapnya.
Dari semua upaya bersama itu akhirnya berbuah manis. Pada Desember 2022 kemarin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan bahwa MAN Labuhanbatu berhasil meraih Prestasi Adiwiyata Tingkat Nasional.
"Dan MAN Labuhanbatu satu-satunya sekolah yang berasal dari Labuhanbatu menerima penghargaan Adiwiyata dan secara otomatis membawa harum Kabupaten Labuhanbatu di kancah Nasional," pungkasnya.
Setelah menerima penghargaan itu, Akhamd Syiroj juga sempat diundang Bupati Labuhanbatu dr Erik Adtrada Ritonga sebagai bentuk dukungan dan Apresiasi dengan apa yang telah dilakukannya.
Kini MAN Labuhanbatu, terus memaksimalkan program tersebut sehingga dapat berkontribusi untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak dan peka terhadap lingkungan dan mewujudkan Madrasah yang mandiri dan berprestasi.***