Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Jokowi meresmikan operasional Terminal Amplas Medan, Sumatera Utara di Jalan Panglima Denai, Medan, Kamis (09/02/2023).
Dari tempat yang sama, Presiden Jokowi juga meresmikan Terminal Tanjung Pinggir, Kota Pematangsiantar.
Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Wali Kota Siantar Susanti Dewayani.
BACA JUGA: Disaksikan Presiden, Wali Kota Medan Bobby Nasution Terima Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI 2023
Presiden Jokowi berharap terminal lebih ramah, aman dan nyaman bagi penumpang. Karena itu terminal tak boleh kotor dan tak boleh banyak preman.
Terminal yang kotor dan banyak preman membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi bus. Padahal transportasi massal bus menurutnya menjadi solusi kemacetan di kota-kota besar di luar Jakarta.
"Fasilitas yang namanya terminal bus, (harus) yang baik, yang bersih, yang nyaman, tidak seperti terminal-terminal yang lalu-lalu, kotor, banyak preman-nya. Siapa yang mau naik bus, kalau hal tadi masih terjadi," kata Joko Widodo, saat meresmikan Terminal Amplas dan Tanjung Pinggir.
BACA JUGA: Sedih! Jokowi Ungkap 60% Belanja Iklan Media Massa di Tanah Air Disabet Platform Asing
Jokowi berharap setelah kedua terminal ini resmi dibuka bisa memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Selain itu, dengan fasilitas yang baik, tumbuh budaya menggunakan angkutan massal bus di masyarakat Sumut dan sekitarnya.
"Saya harapkan setelah dibuka betul-betul memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," kata Joko Widodo.
Sementara itu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mendukung penuh permintaan Presiden Jokowi mengubah citra terminal banyak preman. Apalagi, terminal bus sangat dibutuhkan bagi masyarakat Sumut saat ini.
BACA JUGA: HPN 2023, Edy Rahmayadi ke Jokowi: Pers Tertua Lahir dari Sumut Loh Pak!
Beberapa terminal di Indonesia termasuk di Sumut masih identik dengan preman dan kotor. Setelah dibangun dengan desain modern dan fasilitas yang baik, citra banyak preman dan kotor tersebut diharapkan bisa hilang.
"Kita sebagai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, bersama Forkopimda akan mendukung penuh keinginan Presiden mengubah citra terminal banyak preman dan kotor, ini untuk kenyamanan masyarakat kita sangat banyak memanfaatkan moda transportasi bus, karena itu harus aman dan nyaman," kata Edy.
Dari data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang rata-rata Terminal Tipe Amplas sekitar 85.271 penumpang per tahun. Terminal Amplas melayani 32 trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 602 armada.
Kemudian Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) ada 25 trayek dengan 295 armada kemudian 3 trayek angkutan kota (Angkot) dan 2 trayek Trans Metro Deli.
Sementara itu, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir per tahunnya melayani 35.690 penumpang untuk 14 trayek AKAP dengan 58 Armada, 20 trayek AKDP dengan 38 armada dan 17 trayek angkot.
Oleh karena itu, Edy Rahmayadi mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga Terminal Amplas dan Tanjung Pinggir sehingga fasilitas ini terus bisa dinikmati.
BACA JUGA: HPN 2023, LBH Medan: Kesejahteraan dan Perlindungan Pers Jauh Panggang dari Api
"Ini milik kita bersama, fasilitasnya kita yang menikmati, jadi saya harap kita bisa terus menjaga bersama fasilitas ini dan juga mengembangkannya untuk meningkatkan perekonomian di sekitar terminal," kata Edy Rahmayadi. ***