Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Cokelat jadi salah satu simbol Hari Valentine bagi banyak kekasih di seluruh dunia. Kenapa Valentine identik dengan cokelat? Dari mana tradisi tersebut berasal? Di bawah ini ada penjelasan yang detail.
Valentine atau Hari Kasih Sayang semakin dekat. Tentu saja, cokelat sangat cocok menjadi suguhan Hari Valentine. Tidak hanya karena rasanya yang enak, ternyata ada sejarah kenapa Valentine identik dengan cokelat.
Hari Valentine sebenarnya dinamai untuk dua orang suci Romawi yang berbeda, keduanya disebut Valentine dan sama sekali tidak berhubungan dengan cinta romantis. Meskipun legenda terus berlanjut bahwa St. Valentine yang asli adalah seorang pendeta yang melakukan pernikahan ilegal untuk tentara Kaisar Claudius, tidak ada bukti yang menunjukkan hal ini pernah terjadi.
Seperti dikutip dari laman History, penyebutan pertama Hari St. Valentine sebagai hari libur romantis muncul dalam tulisan-tulisan Geoffrey Chaucer pada tahun 1382. Dengan periode abad pertengahan muncul fokus baru pada cinta sopan yang terlarang tetapi murni, dan di sinilah kita melihat beberapa ikonografi yang sudah dikenal mulai muncul.
Saat itu pada Hari Valentine, para ksatria akan memberikan bunga mawar kepada gadis-gadis mereka dan merayakan kecantikan mereka dalam lagu-lagu dari jauh. Sementara gula masih menjadi komoditas berharga di Eropa, jadi tidak ada pembicaraan untuk bertukar hadiah permen ataupun cokelat.
Siapa yang Pertama Membuat Kotak Cokelat untuk Hari Valentine?
Pada tahun 1840-an, gagasan Hari Valentine sebagai hari libur untuk merayakan cinta romantis telah menguasai sebagian besar dunia Eropa. Itu adalah masa keemasan orang-orang Victoria yang menyukai gagasan cinta sopan dan saling menghujani dengan kartu dan hadiah yang rumit.
Di dalam keriuhan yang gila cinta ini datanglah Richard Cadbury, keturunan dari keluarga pembuat cokelat Inggris dan bertanggung jawab atas penjualan pada titik penting dalam sejarah perusahaannya. Cadbury meningkatkan teknik pembuatan cokelatnya untuk mengekstraksi mentega kakao murni dari biji utuh, menghasilkan cokelat minum.
Namun proses tersebut menghasilkan mentega kakao dalam jumlah berlebih, yang kemudian digunakan Cadbury untuk menghasilkan lebih banyak varietas. Cadbury kemudian memproduksi cokelat padat disebut "makan cokelat".
Richard mengenali peluang pemasaran yang besar untuk cokelat baru dan mulai menjualnya dalam kotak yang didekorasi dengan indah yang dirancangnya sendiri. Baru pada tahun 1861, ia berpikir untuk menjual cokelat untuk Hari Valentine. Dia mengemasnya dalam kotak berbentuk hati yang dihiasi kuncup mawar dan Cupid, yang sudah menjadi simbol romansa populer di kalangan orang Victoria. Maka lahirlah tradisi Hari Valentine yang baru.
Meskipun Richard Cadbury tidak benar-benar mematenkan kotak berbentuk hati, diyakini secara luas bahwa dia adalah orang pertama yang memproduksinya. Cadbury memasarkan kotak-kotak itu dengan tujuan ganda: Ketika semua cokelat telah dimakan, kotak itu sendiri sangat cantik sehingga dapat digunakan berulang kali untuk menyimpan kenang-kenangan, mulai dari pita rambut hingga surat cinta.
Saat ini, kotak cokelat berbentuk hati ada di mana-mana di sekitar Hari Valentine. Bahkan di Amerika Utara, lebih dari 58 juta pon cokelat dibeli untuk merayakan acara tersebut setiap tahun.(dtc)