Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendatangi kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat(AS). Pada kesempatan tersebut, Puan menyampaikan pentingnya peran RI dalam upaya menjaga perdamaian dunia serta mengajak warga negara Indonesia (WNI) untuk ikut mencegah polarisasi di tahun politik jelang Pemilu 2024.
Diketahui, kedatangan Puan ke PTRI PBB untuk memenuhi undangan dari Wakil Tetap RI (Watapri) untuk PBB di New York atau Dubes RI untuk PBB, Arrmanatha Christiawan Nasir. Puan sendiri datang bersama anggota DPR RI, Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba Putri, di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York. Acara ini mengambil tema pengelolaan air yaitu 'Water for People and the Planet: Stop the Waste, Change the Game, and Invest for Future'.
Kepada jajaran staf PTRI New York, Puan mengucapkan terima kasih karena telah memberi dukungan atas kunjungan kerja DPR RI ke PBB. Ia juga mengaku senang dapat bertemu dengan staf PTRI New York sekaligus berdiskusi bersama mengingat saat ini dunia tengah berada dalam era saling ketergantungan dan era real time.
"Karenanya perwakilan RI di luar negeri harus lebih jeli melihat kebijakan ataupun kejadian yang berdampak bagi Indonesia. Di sisi lain, juga perlu lebih jeli melihat peluang yang ada," kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (14/2/2023).
Menurutnya, laporan dari Perwakilan bukan saja tentang apa yang terjadi, seperti yang sudah diberitakan oleh media internasional. Melainkan perlu melihat dampaknya bagi Indonesia dan peluang apa yang ditimbulkan.
"Krisis silih berganti yang sudah menjadi bagian new normal, karenanya perwakilan RI perlu lebih antisipatif mencermati kemungkinan terjadinya krisis global ataupun regional, karena suatu kejadian di negara perwakilan. Jangan sampai kita telat mengantisipasi terjadinya suatu krisis," tuturnya.
Puan menambahkan perwakilan Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan PTRI New York harus bisa membangun jembatan dalam memobilisasi kerja sama global serta membangun kepercayaan. Apalagi mengingat kondisi dunia saat ini yang terbelah akibat persaingan kekuatan besar.
"Kita perlu mencari isu yang mana semua negara dapat duduk bersama, mencari solusi. Kita dapat melakukan kerja sama global untuk isu air bersih, dan sanitasi, isu perubahan iklim, atau isu bencana," katanya.
Lebih lanjut, cucu Proklamator RI Bung Karno ini mendorong PTRI agar menggencarkan upaya menjamin perdamaian dan kesejahteraan masyarakat global. Menurutnya, perwakilan RI harus bisa menjadi garda terdepan dalam menjembatani perbedaan antar negara, sekaligus mendorong kerja sama di tingkat internasional.
"Perwakilan RI di PBB juga perlu berada di garis depan dalam pembahasan isu-isu global. Sehingga kita dapat mempengaruhi agenda setting dan pembahasan suatu isu. Jika tidak dilakukan maka Indonesia hanya akan mendapat dampak pembahasan suatu isu global," terangnya.
Mantan Menko PMK itu pun menekankan isu perlindungan dan pembinaan WNI di luar negeri perlu menjadi perhatian utama.
"Kiranya perlu terus dipupuk rasa cinta Indonesia termasuk nilai Pancasila bagi WNI yang tinggal di AS. Dan perwakilan RI perlu melanjutkan upaya perlindungan WNI yang telah semakin baik saat ini," tegas Puan.
Selain itu, Puan juga mengimbau PTRI tentang tantangan yang tengah dihadapi negara di dunia. Mulai dari ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina, dampak perubahan iklim, ancaman resesi ekonomi, serta ancaman krisis pangan dan energi.
Di sisi lain,Puan menyoroti soal berbagai permasalahan regional seperti krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar hingga pengungsi Rohingya yang telah memasuki wilayah Indonesia.
"Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia tentu terus meningkatkan perannya dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia," papar peraih 2 gelar Doktor Honoris Causa itu.
Dijelaskan Puan, Indonesia telah berhasil menggalang kekuatan global melalui kepemimpinan di berbagai forum internasional. Ke depan, kata dia, RI harus dapat memanfaatkan posisi keketuaan tersebut demi memperjuangkan kepentingan bangsa.
"Perlu saya sampaikan juga bahwa dalam menghadiri forum Parliamentary Hearing di PBB kali ini, saya mengemban misi untuk terus menggalang kerja sama multilateral untuk perbaikan tata kelola sumber daya air dan sanitasi," katanya.
"Kita melihat perbaikan tata kelola sumber daya air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030," imbuh Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut juga membeberkan kinerja DPR RI. Khususnya dalam berbagai agenda strategis di tahun 2023, baik dari sisi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Lebih lanjut, Puan mengingatkan memasuki tahun 2023 ini Indonesia sudah menghadapi tahun politik jelang Pemilu serentak 2024. Dalam pesta demokrasi mendatang, ia mengajak semua elemen bangsa bekerja maksimal agar tercipta suasana damai, kondusif, dan demokratis, termasuk kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.
"Diharapkan tahun politik ini tidak menyebabkan polarisasi di masyarakat. Persaingan antar partai politik tidak perlu menjadi suasana tidak nyaman bahkan terbelah di tingkat masyarakat," tuturnya.
Dia menilai kantor perwakilan negara di luar negeri memiliki peranan penting untuk menjaga nama baik Indonesia. Karena itu, sinergi PTRI, KBRI, dan Konjen RI dibutuhkan dalam mengupayakan kondusifitas masyarakat di luar negeri saat Pemilu.
"Kantor Indonesia di luar negeri adalah cermin kita sebagai warga Indonesia. Jangan sampai kita sudah adem ayem kaya gini, hanya karena ada masalah perbedaan yang harusnya cuma bisa terjadi di bilik pencoblosan, jadi timbul permasalahan. Di luar bilik pemungutan suara, kita tetap saudara, sesama warga Indonesia," tambah Puan.
Puan berharap apa yang disampaikannya dapat menjadi refleksi bersama dalam upaya memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Semoga kedatangan saya dan delegasi dapat menambah semangat rekan-rekan untuk terus menjalankan tugas dan memperjuangkan kepentingan Nasional Indonesia," tutup Puan. dtc