Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
PASAR Batang Toru spontan terlihat bersih dari sampah. Baru saja ratusan pelajar, bersama karyawan PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan Tambang Emas Martabe berikut muspika kecamatan melakukan aksi nyata mengumpul sampah di sepanjang pusat pasar Batang Toru, Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu (22/2/2023).
General Manager Operasional PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis turut serta memunguti puntung rokok, sampah plastik, biji salak yang masih terletak di tanah. Satu persatu sampah dimasukkan kedalam kantongan plastic hitam yang sudah disediakan. Kehadirannya menambah semangat ratusan peserta Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2023 yang digelar saat itu.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati pada 21 Februari, karena hari itu adalah hari yang sangat bersejarah karena dilatarbelakangi sebuah peristiwa yang mencekam longsornya tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi Jawa Barat pada 21 Februari 2005.
Tumpukan sampah yang menggunung longsor. Longsoran sampah menggulung dua permukiman yang berjarak sekitar 1 km dari TPA Leuwigajah, yakni kampong Cilimas dan Kampung Pojok.
Akibat dari peristiwa itu jutaan meter kubik sampah longsor menimbun puluhan rumah penduduk dan menewaskan 157 orang. Tragedi longsornya tumpukan sampah di TPA Leuwigajah dipicu management pengelolaan sampah yang buruk. Hal itu menjadi pelajaran buat kita sekarang untuk lebih sadar diri membuang sampah.
Sejak 2006 lalu Hari Peduli Sampah Nasional rutin diperingati setiap 21 Februari, dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa persoalan sampah bukan hanya melibatkan satu orang tetapi seluruh lapisan masyarakat.
Berkaitan dengan itu PT AR Tambang Emas Martabe bersama Muspida Kecamatan Batang Toru melaksanakan kegiatan ini. Sebelum turun langsung ke pasar mengumpulkan sampah, acara dilaksanakan di ruangan kelas SMPN 1 Batang Toru dilanjut dengan seminar lingkungan yang menghadirkan nara sumber dari motivator pengelola sampah dan berbagai karya mebel dari sampah di pajang sebagai bukti manfaat limbah menjadi cuan.
Peringatan HPSN ini adalah salah satu dari banyaknya kegiatan PTAR yang cukup menginspirasi. PTAR sebagai perusahaan terdepan dalam aksi peduli lingkungan karena banyak kegiatan yang menyangkut kemaslahatan.
Aku Bukan Tong Sampah
Budaya membuang sampah pada sungai masih saja terjadi. Jembatan Trikora Batang Toru Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan membentang membelah dua Batang Toru ini berada sebelum pasar menuju arah Sibolga .
Jembatan ini menjadi saksi bisu ratusan bahkan ribuan orang dan puluhan bahkan ratusan ton sampah telah dibuang atau dijatuhkan ke sungai ini dari jembatan setinggi kurang lebih 70 meter itu. Andai sungai bisa bicara dia pasti berkata “hei..aku bukan tong sampah”.
Kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya belum membudaya. Itu karena perilaku belum terbiasa atau belum paham dampak bila membuang sampah sembarangan.Kebanjiran itu salah satunya diakibatkan sampah yang menumpuk dan menyumbat rongga-rongga sungai dan paret.
Camat Batang Toru,Mara Tinggi Siregar cukup terharu sekaligus mengapresiasi kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional 2023 yang diinisiasi PTAR. Bangga menerima penghargaan sebagai Kecamatan terbaik tingkat Provinsi. Ini semua diakui banyak peran PTAR.
Dia optimis Kecamatan Batang Toru kembali mendapatkan penghargaan sebagai kecamatan terbersih, bebas dari sampah. “Kalau dulu sampah itu bagaikan durian jatuh ke sungai di jembatan Trikora Batang Toru, semoga dengan acara ini tidak ada lagi itu,”cetusnya saat memberi sambutan.
Namun dia berharap kepada PTAR untuk tidak berhenti disini, terus menjadi perusahaan yang terdepan melestarikan lingkungan. “Tidak hanya perusahaan yang ramah lingkungan tapi peduli lingkungan juga,”katanya.
Sosialisasi peduli sampah tersebut sangat membantu, setidaknya kesadaran warga masyarakat lebih tinggi. Tidak membuang sampah sembarangan, seperti buang sampah ke sungai seperti selama ini masih terjadi. Dia juga berharap ada tindak lanjut dari program tersebut dan PTAR bersedia memberikan bantuan sarana-prasarana khususnya mobil angkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kepala SMPN 1 Batang Toru,Untung Pardamean Harahap juga mengakui bahwa kegiatan HPSN ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak buang sampah sembarang. Ini juga secara tidak langsung mengajarkan siswa dari dini peduli sampah, bahwa sampah juga bernilai ekonomis.
“Terima kasih PTAR karena dipercayakan jadi tuan rumah. Kita selalu mendapat support terutama mengenai sampah...akhir ini kita mendapat bantuan peralatan pengolahan sampah. sehingga sampah yang dulunya musuh sekarang menjadi sahabat dan bermanfaat,” katanya.
Dorongan
Kadis Lingkungan Hidup , Ongku Atas Siregar, turut mengapresiasi atensi PTAR yang telah menyediakan waktu anggaran buat program ini. Dia berharap ini tidak hanya seremonial akan tetapi diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. “Hidup agar peduli sampah,”katanya.
Kepada camat dia berharap ini berdayung sambut sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Bahwa sampah bagian yang tak terpisahkan. “Sampah masalah kita dan masalah nasional juga, mari untuk sama-sama kita tanggulangi,”katanya.
Dia juga menekankan PTAR untuk lebih proaktif dengan masalah lingkungan menyangkut sarana dan prasarana sampah ...dia berharap bisa dialokasikan melalui CSR PTAR. “Kita mendorong PTAR melalui CSR bisa dialokasikan pada sarana dan prasarana sampah karena ini manfaatnya untuk kepentingan masyarakat,”katanya.
General Manager Operasional PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis pada prinsipnya cukup mendukung gerakan buang sampah pada tempatnya dan terpenuhinya sarana-dan prasarana pembuangan sampah yang memadai.
Menurutnya dengan kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional ini bisa mengubah pola pikir untuk terbiasa buang sampah. Anak sekolah akan terbiasa sejak dini untuk membuang sampah pada tempatnya. Dia juga cukup mengkhawatirkan kondisi bumi kita saat ini bila kerusakan lingkungan terjadi tapi tidak ramah dalam melestarikannya.
“Kita menjadi perusak lingkungan setelah menemukan mesin karena dengan alat-alat semua bisa dilakukan. Akibatnya lapisan ozon menipis dan memungkinkan bumi rusak. Kesadaran menjaga lingkungan cukup penting ini demi masa depan kita. Menjaga lingkungan itu menjadi komitmen perusahaan,”katanya.
Sekilas Tambang Emas Martabe Batang Toru
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, tepatnya di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Tambang Emas Martabe yang dikelola dan dioperasikan PT Agincourt Resources wilayah tambang mencakup area 30 km berada pada kontrak karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.3.03 km persegi.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,5 juta once emas dan 64 juta once perak per 30 Juni 2022, kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 7 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 200.000 once emas dan 1-2 juta once perak per tahunnya.
PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor atau sekitar 99% di antaranya warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat Batang Toru sekitarnya.
PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN) memegang 95% saham PT Agincourt Resources. PTDTN adalah anak usaha PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan saham 60% dan PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan saham 40%, sekaligus bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Sebanyak 5% saham PT Agincourt Resources dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Kehati-hatian Pertambangan
PTAR rencanakan penurunan jumlah volume produksi emas dari Tambang Martabe di Tapanuli sekitar 10% hingga 20% pada tahun ini dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 280.0000 once.
Alasan penurunan ini sebagai langkah konsentrasi dalam jangka panjang untuk meningkatkan keseimbangan ekosistem, terutama dalam menjaga keanekaragaman hayati. Hal itu di sampaikan Wakil Presiden Direktur Agincourt Resources Ruli Tanio dalam siaran persnya belum lama ini.
Dia juga menjelaskan bahwa produksi emas Agincourt saat ini ada Purnama, Ramba Joring, Barani dan Tor Uluala.“Produksi emas pada 2023 akan sedikit ditekan agar dapat berkonsentrasi dalam jangka panjang untuk meningkatkan keseimbangan ekosistem, terutama dalam menjaga keanekaragaman hayati,”katanya.
PTAR menurutnya saat ini lebih kepada kehati-hatian dengan memperhatikan berbagai aspek dalam melakukan pertambangan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan, karena wilayah tambang perseroan ada disekitar hutan.
Komitmen Lingkungan
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan PTAR dalam melestarikan lingkungan hidup terus digalakkan hingga kini. Ribuan bibit pohon ditanam PTAR setiap tahunnya.
Terhitung sejak 2012, total bibit pohon yang sudah ditanam di banyak titik di dalam dan di luar area PTAR Tambang Emas Martabe mencapai lebih dari 41.000 bibit pohon, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun
Belakangan ini melalui kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PTAR merambah perairan pantai dengan menanam 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar dan melepas puluhan ribu kerang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.
Area penanaman mencakup Kelurahan Kalangan, Kelurahan Kalangan Indah, dan Desa Aek Sitio-tio di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Aksi tanam mangrove yang mengangkat tema “Dari Hati Untuk Bumi” ini berjalan sukses.
Ruli Tanio, mengatakan penanaman mangrove ini merupakan kontribusi PTAR dalam membentuk ekosistem wilayah pesisir di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten yang membentang di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatra ini memiliki panjang garis pantai 200 kilometer. “Ekosistem mangrove sebagai salah satu penopang ekosistem wilayah pesisir diharapkan dapat menjadi area mencari makan, memijah, dan berkembangbiak berbagai jenis ikan dan udang, sekaligus habitat berbagai jenis fauna,”katanya.
Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Dasrul Chaniago memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas aksi tanam mangrove ini, semoga bukan menjadi yang terakhir. “Kami harapkan terus ada dukungan dan juga inovasi lainnya tentang perlindungan pesisir laut,” katanya.
Dia mengatakan pembentukan ekosistem mangrove menjadi penting dilakukan mengingat Indonesia yang merupakan negara kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia rentan terhadap perubahan iklim.
“Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021, luas eksisting mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta hektar,”tambahnya.
Kepala BBKSDA Sumatra Utara, Rudianto Saragih Napitu juga memberikan apresiasi, Menurutnya, aksi tanam mangrove merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan keberlangsungan hidup selanjutnya.
====
Penulis wartawan medanbisnisdaily.com tinggal di Padang Sidempuan
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]