Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Ketua KPU Langkat Sofyan Sitepu mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, KPU sudah melakukan beberapa tahapan-tahapan. Termasuk membentuk Badan adhock dan sosialisasi.
"Jadi peran media sangat dibutuhkan untuk menyampaikan informasi positif terhadap semua lapisan masyarakat melalui pemberitaan," kata Ketua KPU Langkat Sofyan Sitepu ketika menjadi narasumber "Seminar Peran Media Menghadapi Pemilu 2024", di Rindu Alam Hotel Bukit Lawang, Langkat, Sabtu (25/2/2023).
Kata Ketua KPU Langkat Sofyan Sitepu, peran media juga bisa menghempang berita-berita hoax yang kemungkinan banyak dilansir media sosial.
Media diharapkan mampu menciptakan ruang yang memungkinkan masyarakat mendiskusikan wacana publik seperti Pemilu dari berbagai sisi, baik penyelenggara maupun peserta Pemilu, ini dikatakan memperkuat interaksi publik.
"Media terbukti mampu mengorganisir publik untuk terlibat pada suatu aktivitas politik. Di Pemilu 2024, media harus mendorong keterlibatan aktif masyarakat, baik untuk menjadi bagian dari penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, atau bahkan meyakinkan masyarakat untuk menggunakan hak politiknya, ini dikatakan mobilisasi media.Karena media mampu mempengaruhi publik," katanya lagi.
Sedangkan menurut Ketua Bawaslu Langkat, Husni Laili MPd, media sebagai penyaji fakta-fakta dan informasi independen tentang peristiwa dan isu - isu yang akan jadi referensi bagi masyarakat dalam membuat keputusan. Media pemilik kekuatan untuk melakukan 'agenda setting' sehingga dapat mempengaruhi trush publik. Media juga sebagai "the monitor of power".
"Media dapat mengajak publik mengawasi jalannya tahapan Pemilu dan mendapatkan apa yang menjadi potensi pelanggaran dalam tahapan Pemilu yang berlangsung melalui Media atau kepada Bawaslu/jajaran dibawahnya. Karena, kata Bill Kovach, jurnalisme dan demokrasi tumbuh bersama-sama. Demokrasi tidak akan eksis. Jurnalisme gosip, rumor, jurnalisme yang bercampur dengan hiburan, atau jurnalisme yang menjadi propaganda politik akan meracuni demokrasi," kata Husni Laili.