Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Vresley Rolys Figo Maringga, remaja 20 tahun, jadi korban pengeroyokan warga yang menolak beroperasinya tempat hiburan malam di Jalan Ringroad, Desa Huta Rakyat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Akibat pengeroyokan tersebut, Vresley (korban) mengalami luka-luka parah dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidikalang.
Kuasa hukum korban Supri Darsono Silalahi dan Muhammad Abdi Manulang kepada wartawan menjelaskan, pengeroyokan terhadap korban terjadi saat ingin melerai keributan antara ayah nya dengan warga.
Dimana malam itu, ayah korban Daud Maringga sedang menghadiri undangan acara launching tempat hiburan malam (karoke) di depan rumahnya.
Tak lama kemudian ada salah seorang warga yang mencari ayahnya sambil meneriakkan kata-kata kurang pantas. Mendengar ada yang mencarinya, Daud Maringga pun keluar dan menemui warga yang mencarinya.
"Saya Daut Maringga, kemudian salah seorang warga yang mencarinya langsung menarik kerah baju dan mencekik Daud Maringga," kata Supri, Senin (27/2/2023) malam.
Melihat kejadian itu, Vresley yang berada di depan rumahnya pun datang ingin melerai. Namun, tiba-tiba salah seorang warga lainya langsung memukul kepala Vresly menggunakan botol kaca hingga pecah.
Vresly yang sudah jatuh tersungkur terkena hantaman botol kaca, kemudian di keroyok para warga lainya hingga mengalami parah pada sekujur tubuhnya dan wajah.
"Akibat pengeroyokan yang dilakukan sekitar 5 orang warga, Vresly pun mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya," sebutnya.
Polisi yang mendapat informasi tentang kejadian itu langsung mendatangi TKP dan kemudian membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Untung saja Polisi cepat datang ke TKP dan membawa anak klien saya ke RSUD Sidikalang. Kalau tidak, anak klien saya bisa meninggal dunia,” terang Supri.
Dengan kejadian itu ayah korban, sudah membuat laporan pengaduan resmi ke Polres Dairi atas pengeroyokan yang dilakukan warga kepada anaknya.
Kondisi korban sampai saat ini masih terbaring lemah dan memprihatinkan. Korban mendapat 40 jahitan di jari tangan sama siku 20 jahitan, kaki lutut 20 jahitan. Selain itu ada luka bakar dan luka sayatan di sekujur tubuhnya.
"Atas kejadian itu, kita meminta kepada Kapolres Dairi segera menindak lanjuti kasus ini dengan tegas dan serius, serta secepatnya mengamankan para pelaku pengeroyokan," harapnya.
Negara tidak boleh kalah dengan gaya perilaku premanisme, karena negara Indonesia adalah negara hukum.
"Untuk itu kami meminta para pelaku pengeroyokan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.