Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Sergai. Pengalaman getir berhadapan dengan mafia narkoba harus dialami Juliadi alias Ego (44), warga Dusun I, Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Meskipun akhirnya berhasil selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan puluhan orang yang dituding sebagai kawanan pengedar narkoba.
Saat ditemui kondisi Ego masih babak belur, wajah, badan, kaki dan tangannya penuh lebam akibat penganiayaan yang dialaminya pada Jumat (24/2/2023).
Ayah empat orang anak itu menceritakan awal penganiayaan terhadapnya hingga dirinya diborgol lalu dibuang ke Sungai Besitang di Kabupaten Langkat.
"Awal saya dijemput teman D, dari rumah terus dibawa ke Desa Pon tempat si Penger yang dikenal sebagai bandar narkoba. Di sana aku dikeroyok itu hampir 20 orang," kata Ego kepada wartawan, Rabu (1/3/2023), di kediamannya di Sei Bamban.
Saat itu hari hampir gelap, Ego menyebut saat itu dia baru saja sampai di Desa Pon. Tiba-tiba puluhan orang yang ada di sana langsung memukulinya baik dengan tangan kosong maupun alat berupa kayu dan selang air.
Mereka memaki maki Ego dengan tuduhan bahwa dirinya adalah kibus polisi, karena sebelumnya ada penggrebekan tim narkoba Poldasu. Bukan hanya itu saja, Ego juga diikat pada bagian kaki dan tangannya.
"Baru sampai dipukulin, saya jatuh lalu tangan diikat, kaki diikat, baru aku dipukuli lagi sama puluhan orang yang ada di sana diseret seret dan dipijak pijak," ujar Ego.
Beruntung saat itu sejumlah warga melihat dirinya dianiaya. Para pelaku kemudian menghentikan aksinya lalu membawa Ego ke sebuah tambak udang yang ada di Desa Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan.
"Saat itu ada ibu ibu, kalau tidak mungkin saya sudah mati di situ. Kemudian jam 8 malam aku dibawa oleh tiga orang pelaku menggunakan mobil ke tambak udang," ujar Ego.
Di lokasi tersebut, sejumlah orang kembali menganiaya korban menggunakan kayu dan benda tajam.
"Di tambak udang itu saya dipukuli di dalam mobil, sampai jam 12 malam itu aku dipukuli terus. Pelaku itu ada beberapa orang yang di tambak udang termasuk juga orang yang bernama Maruba," ujar Ego.
Berjam jam dianiaya pelaku, fisik Ego mulai lemas. Para pelaku yang berjumlah tiga orang kemudian memborgol jempol dan tangannya.
Kaki Ego juga diikat para pelaku, sementara mata dan mulutnya ditutup menggunakan lakban hitam.
Para pelaku kemudian memasukkannya ke dalam mobil jenis Avanza. Berselang beberapa jam, para pelaku kemudian membawanya ke Kabupaten Langkat. Hal ini diketahuinya tatkala sudah dibuang ke Sungai Besitang, tuturnya.
"Habis dipukulin, aku lemas, terus aku diborgol, kaki diikat mulut dilakban sama mata. Kemudian di masukan dalam mobil. Habis itu dibawa lah awak, cuman aku saat itu belum tau dibawa kemana," ujarnya.
Di tengah perjalanan, Ego yang berada di bagasi mobil pelan-pelan berhasil membuka borgol tangannya, namun seolah olah tetap diborgol. Setelah beberapa jam menghabiskan perjalanan, mobil pelaku berhenti di jembatan Sungai Besitang, Kabupaten Langkat.
Ego pun hanya bisa pasrah. Dia diam saja diperlakukan seolah-olah mati. Dengan kondisi kaki terikat, dan mulut dan mata dilakban, para pelaku kemudian membuangnya dengan menceburkan ke dalam Sungai Besitang dari tengah jembatan.
"Dibawa ke sana itu kurasa lewat jam 12 malam. Pas dijalan aku lepas borgol ditangan. Terus aku dibuang dari jembatan ke sungai. Mereka kira aku sudah mati. Aku ya diam saja pura-pura mati. Pas dibuang aku diam dan menghanyutkan diri, begitu aku liat mobil itu jalan, aku buru-buru lepas lakban dan ikatan kaki kemudian menepi," katanya.
Dengan kondisi borgol di tangan, dan wajah lebam-lebam, Ego yang sempoyongan kemudian berjalan meminta pertolongan warga.
"Waktu itu warga pikir aku penjahat karena kan ada borgol dan wajahku lebam. Pas aku tanya rupanya aku sudah di Besitang di Langkat. Kira-kira itu jam 6 pagi," ujarnya.
Warga kemudian membawanya ke Polsek Besitang. Polisi lantas memberi dia pengobatan dan menyerahkan Ego ke Polres Langkat.
Atas peristiwa itu, Ego pun telah melayangkan laporan atas percobaan pembunuhan ke Polres Sergai. Dia melaporkan Iwan alias Penger dan kawan kawannya atas kasus penganiayaan.
"Dari Polres Langkat aku itu dibawa ke Polres Sergai pas Sabtu sore sampai di Polres Sergai. Sudah melapor kasus itu ke Polres Sergai, " tutupnya.
Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud membenarkan adanya laporan penganiayaan itu dan sudah menahan 4 orang dan memburon yang lainnya.