Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemko Medan akan membangun 2 underpass atau jalur lalu lintas yang berbentuk terowongan yang dibangun di bawah tanah, sebagai upaya mengurai kemacetan di Kota Medan.
Underpass dibangun di Jalan Brigjen Katamso dan Jalan HM Yamin. Pengerjaan pembangunan kedua underpass itu rencananya dimulai pada Juni 2023 dan ditargetkan selesai pada November 2024.
Dana yang digunakan untuk membangun kedua underpass itu berasal dari APBD Kota Medan. Total biaya yang akan digunakan sekitar Rp 400 miliar.
Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap, kehadiran dua underpass dapat menjawab persoalan kemacetan yang selama ini dikeluhkan masyarakat, terutama di kedua kawasan tersebut.
Menantu Presiden Joko Widodo ini menginginkan agar pembangunan kedua underpass dilakukan secepatnya, sehingga masyarakat merasakan manfaatnya.
Sebelum pembangunan kedua underpass dilakukan, Bobby Nasution mengingatkan untuk memperhatikan dampak yang ditimbulkan bagi warga sekitar maupun pengguna jalan.
“Perlu dipastikan lagi dampak yang ditimbulkan dari pembangunan kedua underpass tersebut. Sebab, kawasannya kita ketahui cukup padat. Perlu diperjuangkan agar pembangunan underpass ini dapat segera dilakukan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya," kata Bobby Nasution, baru-baru ini, sebagaimana siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu malam (5/3/2023).
Pembangunan kedua underpass akan dilakukan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan dengan menggunakan dana APBD Kota Medan.
Kadis SDABMBK Kota Medan, Topan OP Ginting dalam keterangannya menjelaskan, biaya yang digunakan untuk membangun kedua underpass sekitar Rp.400 miliar.
Dijelaskan Topan, pembangunan kedua underpass akan memakai skema pembiayaan multiyears, yakni APBD Medan tahun anggaran 2023 dan 2024.
Selanjutnya, mantan Camat Medan Tuntungan ini menjelaskan, proses pembangunan yang dilakukan. Januari hingga Maret 2023 dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan penyusunan dokumen lingkungan.
Kemudian Topan menambahkan, April-Mei 2023 dilakukan proses tender. Sedangkan Juni-Desember 2023 dilakukan pengerjaan fisik tahap pertama.
Ditargetkan, ungkapnya, pembangunan kedua underpass akan selesai November 2024. Selama proses pembangunan, Topan berupaya akan meminimalisir dampak yang ditimbulkan seperti yang telah diingatkan Wali Kota.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Hatta Ridho SSos MSP menilai, langkah yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan dengan membangun kedua underpass guna mengatasi permasalahan kemacetan di Kota Medan sangat tepat dan tentunya harus didukung.
"Pembangunan kedua underpass yang dilakukan Pak Bobby sangat positif dan harus kita dukung penuh. Sebab, kebijakan yang diambil ini tentunya berdasarkan data bahwasannya kemacetan yang semakin padat seiring semakin meningkatnya pertumbuhan kendaraan pribadi," kata Hatta Ridho saat dihubungi kemarin.
Lebih lanjut Hatta menjelaskan, apabila pembangunan underpass ini selesai dilakukan, ia optimis dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi.
“Jika arus lalu lintas lancar tentunya dapat mengurangi rasa stres masyarakat dengan kemacetan yang selama ini terjadi. Di samping itu tentunya berdampak dengan lancarnya arus barang. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian,” harapnya.
Selain dilakukannya rekayasa lalu lintas guna mengatasi kemacetan yang terjadi selama proses pembangunan berlangsung, Hatta juga berharap agar pembangunan diselesaikan tepat waktu.
Disamping itu, imbuhnya, Pemko Medan juga harus terus melakukan sosialisasi kepada warga agar dapat menerimanya.
“Harapan kita masyarakat bisa menerima pembangunan underpass, termasuk dampak yang ditimbulkan dengan penuh kesabaran hingga pengerjaan selesai dilakukan. Sebab, pembangunan kedua underpass ini untuk kepentingan bersama dan manfaat yang diterima juga untuk jangka panjang,” ungkapnya.