Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kenaikan harga pakan ternak naik cukup signifikan dalam dua pekan belakangan. Harga jagung sebagai bahan pakan utama mengalami kenaikan dalam rentang Rp 5.700 hingga Rp 5.900/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg-nya, sekitar sepekan sebelumnya.
Bahkan kalau ditarik dalam kurun waktu sebulan belakangan, harga pakan ternak sudah mengalami kenaikan sekitar 20% dari posisi Rp 4.600-an/kg di bulan lalu.
Kenaikan harga pakan ternak ini pun langsung mengerek harga daging ayam di Kota Medan. Saat ini harganya sudah berkisar Rp 30.100/kg dari sebelumnya rata rata Rp 28.500/kg.
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, jika melihat tren pergerakan harga daging ayam selama bulan Februari, harga saat ini memang lebih rendah dari sebelumnya Rp 31.000/kg hingga turun ke Rp 28.000/kg.
"Tapi memang lompatan harga pakan ternak terjadi pada bulan Maret ini. Dari pantauan di lapangan, harga pakan ternak naik Rp 5.000/sak di pengecer. Dan saya pikir pemerintah khususnya TPID harus mewaspadai kemungkinan lompatan harga daging maupun telur ayam jelang ramadan ini," katanya, Selasa (7/3/2023).
Ditambahkannya,jika skema bantuan atau subsidi tidak ada, maka potensi lonjakan harga cukup berpeluang terjadi jelang ramadan ini.
"Kalau kenaikan harga telur dan daging ayam pada dasarnya sulit dihindari seiring kenaikan harga pakan ternak. Maka yang diperlukan adalah upaya memitigasi agar kenaikan daging maupun telur nantinya memang benar mencerminkan kondisi pasar sebenarnya," kata Gunawan.
Menurut Gunawan, dengan mjtugasi akan tercipta titik keseimbangan atau equilibrium yang mencerminkan demand dan suplainya. Jangan sampai harga naik melebih batas kewajaran dikarenakan aksi spekulan di lapangan.
"Kita sudah banyak diberi pelajaran dari pergerakan harga kebutuhan pangan pokok sebelumnya, seperti harga minyak goreng," katanya.
Ditambahkan Gunawan, kalau TPID terus melakukan upaya untuk menjaga kestabilan, dan Satgas Pangan juga terus berada di pasar. Ia yakin sekalipun harga daging dan telur ayam mengalami kenaikan, tetapi tidak lantas kenaikannya di luar batas harga keekonomiannya.
"Kita tidak ingin ada ekses yang berlebihan atau tidak wajar pada tata niaga daging dan telur ayam," kata Gunawan.
Sejauh ini harga telur berada di kisaran Rp 26.000/kg. Dengan harga telur ini dan daging ayam, menurut Gunawan, harus bersiap dengan kemungkinan dimana harga bergerak keatas saat permintaan meningkat nanti.
Yang penting, tambahnya, praktik penimbunan, kartel, oligopoli maupun praktik buruk lainnya tidak ada di pasar. Satgas Pangan, tegasnya, harus pastikan hal tersebut tidak terjadi.