Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Puluhan perempuan dari PESADA (Perkumpulan Sada Ahmo) bersama PERMAMPU serta jaringan aktivis perempuan dan pendukung penguatan perempuan melakukan aksi damai di depan Kantor Bupati Dairi, Jalan Sisingamangraja Sidikalang, Rabu (8/3/2023) sore.
Koordinator aksi, Dinta Solin Direktur eksekutif PESADA mengatakan, aksi yang dilakukan dalam rangka Hari Internasional Women's Day (IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
"Setiap tanggal 8 Maret aktivis perempuan dan lembaga perempuan seluruh dunia memperingati dan merayakannya IWD secara bersama-sama," kata Dinta.
Untuk isu yang diangkat dalam peringatan IWD ini adalah, pada tahun 2019 PESADA bersama aktivis perempuan dan Kelompok perempuan dampingan PESADA serta kelompok perempuan di kota Medan telah berdialog dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Dimana hasil dari dialog itu telah disepakati 8 kontrak politik yakni :
"Poin yang telah disepakati untuk program Gubernur Sumut. Karena masa jabatan Gubernur Sumut sebentar lagi akan berakhir, maka kami ingin mengevaluasi kontrak politik. Sejauh mana capaian-capaian program-program itu yang dirasakan perempuan," ucapnya.
Selain itu dalam aksi ini fokusnya juga terhadap peningkatan partisipasi politik perempuan maupun representasi perempuan di DPR tingkat 1 dan II bahkan di DPRI dan DPD.
"Kami juga mempertanyakan pelayanan kesehatan dan perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Dairi yang kami rasa masih belum maksimal," sebutnya.
Sementara itu Jonny Hutasoit Assisten Pemerintahan Umum Pemkab Dairi sangat menyambut baik aspirasi yang disampaikan.
"Ini merupakan catatan baik untuk peningkatan kualitas dari pekerjaan maupun kualitas kerja kami sebagai pemerintah," katanya .
Disebutkan Johnny koreksi yang disampaikan ini merupakan hal yang baik, karena sebagai manusia pasti tidak ada yang sempurna.
"Jadi apa yang telah disampaikan massa aksi tadi, nanti akan saya sampaikan kepada Bupati Dairi dan para OPD terkait untuk dapat menjadi bahan referensi," ungkapnya.
Pun begitu kata Johnny ada beberapa hal yang sudah dilakukan Pemkab Dairi, yakni melakukan pendampingan korban kekerasan ibu dan anak oleh OPD Perlindungan Perempuan dan Anak.
"Nanti kalau mau datanya akan kami berikan, terkait apa yang menjadi tuntutan massa aksi," ujarnya.
Usai mendapat penjelasan massa aksi pun membubarkan diri. Aksi yang berlangsung damai itu mendapat pengawalan dari Polres Dairi.