Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memberi penjelasan kepada masyarakat terkait temuan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun agar informasinya tidak simpang siur.
Hal ini disampaikan Sri Mulyani lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati. Ia menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima data dari PPATK menyangkut persoalan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun tersebut.
Adapun informasi yang telah diterimanya saat ini baru berupa daftar dari kasus-kasus PPATK secara keseluruhan tanpa nominal rupiahnya dan tanpa keterangam pihak-pihak yang terlibat. Hal ini berbeda dengan yang telah diterima oleh Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md dan aparat penegak hukum.
"Sampai siang ini saya belum pernah menerima data dari PPATK. Informasi yang disampaikan PPATK ke Menkeu/Kemenkeu tidak sama dengan yang disampaikan kepada Pak Mahfud dan yang disampaikan ke APH (Aparat Penegak Hukum)," kata Sri Mulyani, dikutip Minggu (12/3/2023).
Oleh karena itu, agar tidak simpang siur Sri Mulyani meminta Kepala PPATK Ivan Yustiavandana untuk segera memberi penjelasan menyangkut data tersebut ke masyarakat.
"Pak Ivan Yustiavandana Kepala PPATK perlu menjelaskan data tersebut ke masyarakat agar tak simpang siur," katanya.
Sebagai tambahan informasi, perihal ini sebelumnya sempat disinggung Sri Mulyani dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Mahfud Md di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2023).
"Jadi teman-teman media silakan nanti bertanya kepada Pak Ivan, karena di surat Pak Ivan yang disampaikan ke saya hari Kamis, surat tersebut menyangkut surat yang disampaikan PPATK kepada kami dan list dari kasusnya. Tidak ada angka rupiahnya," bebernya.
Sri Mulyani mengatakan, dirinya sudah mengontak Ivan dengan seizin Mahfud Md. Ia pun meminta PPATK untuk menyampaikan secara jelas siapa saja pihak yang terlibat.
"Nanti saya sudah kontak pak Ivan, seizin pak Mahfud juga, pak Ivan Rp 300 triliun itu seperti apa mbok ya disampaikan saja secara jelas kepada media siapa-siapa saja yang terlibat," terangnya.
Ia pun menyebut ingin mengetahui siapa saja yang terlibat dalam transaksi Rp 300 triliun, sehingga pembersihan di Kementerian Keuangan jadi lebih cepat.
"Saya juga ingin tahu supaya tahu siapa saja yang terlibat sehingga pembersihan kita jadi cepat. Jadi informasi Rp 300 triliun sampai siang hari ini saya tidak bisa menjelaskan karena saya belum lihat angkanya, datanya, sumbernya transaksi apa saja yang dihitung, siapa saja yang terlibat," ujarnya.(dtf)