Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa Sumatra Utara (PKB Sumut), Suryani Paskah Naiborhu, bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Nias, Dr Solistis PO Dachi, Selasa (14/3/2023).
Suryani Paskah yang juga Bacaleg DPR RI Partai PKB dari Sumatera Utara 1 yang meliputi Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi ini mengatakan, dalam pertemuan tersebut, keduanya banyak membahas persoalan yang tengah terjadi di Sumatra Utara (Sumut), termasuk di Kepulauan Nias.
Dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023), Suryani Paskah mengatakan, potensi ekonomi Kepulauan Nias sangat luar biasa dan layak untuk dikembangkan.
"Sayangnya, dari hasil diskusi dengan Dr Solistis PO Dachi ternyata 4 daerah di Kepulauan Nias, masih masuk dalam status tertinggal. Artinya potensi ekonomi yang ada belum dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat," jelasnya.
Sementara tokoh masyarakat Nias, Dr Solistis PO Dachi mengatakan, beberapa potensi ekonomi yang layak dikembangkan di Nias seperti sektor perikanan dan kelautan serta sektor pariwisata.
"Produksi atau volume ikan di Kepulauan Nias masih belum optimal. Namun yang perlu diperhatikan adalah pembangunan industri pengolahan dan juga lembaga pendidikan yang fokus terhadap sektor perikanan dan kelautan," jelasnya.
Dr Solistis PO Dachi yang juga Bacaleg DPRD Sumut Partai PKB dari Sumut 8 yang meliputi Nias Induk, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara dan Kota Gunungsitoli ini mengatakan, keberadaan lembaga pendidikan yang fokus dibidang perikanan dan kelautan sangat dibutuhkan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional dibidang tersebut.
"Hal ini agar kedepannya pengelolaan perikanan dan kelautan dapat dilakukan secara profesional, optimal dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan. Sehingga ke depannya sektor ini bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya," jelasnya.
Begitu juga dengan sektor pariwisata di Nias yang perlu pembenahan, termasuk dari sisi sumber daya manusia-nya.
"Perlu ada kerja sama antara pemerintah, masyarakat, institusi pendidikan dan pelaku pariwisata untuk mengembangkan sektor pariwisata. Sektor pariwisata tidak bisa dibangun secara sendiri-sendiri. Harus melibatkan seluruh stakeholder yang ada," tuturnya.
Dr Solistis PO Dachi, mengatakan, 4 daerah di Kepulauan Nias harus keluar dari status daerah tertinggal.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan SDM dan optimalisasi pembangunan sektor perikanan dan kelautan serta sektor pariwisata merupakan salah satu kunci untuk membawa daerah tersebut lepas dari status daerah tertinggal.
"Saat ini ada dua kementerian yang tengah aktif menjalankan program di Nias, yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," jelasnya.
Beberapa kegiatan ekonomi yang ada di daerah tersebut diantaranya pengasapan ikan di Kabupaten Nias Utara dan Desa Cagar budaya yakni Desa Bawamataluwo dan Desa Hilisimaetano. Keduanya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kepulauan Nias memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Namun untuk memaksimalkan potensi tersebut, perlu strategi dan kerja keras. Dan ini menjadi salah satu perhatian saya selaku Bacaleg DPRD Sumut dari Partai PKB," tuturnya.