Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan (GP3) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) meminta Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, memperbaiki tanggul Sungai Kualah di Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualah Selatan.
Tanggul yang jebol itu menyebabkan banjir terus-terusan dan masyarakat menjadi korbannya. Bahkan berdampak pada akses jalan penghung empat kecamatan, yakni Kecamatan Kualah Selatan, Kualah Hulu, Kuala Hilir dan Kualah Leidong.
Hal itu disampaikan GP3 saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pengeran Diponegoro Medan, Senin (30/03/2023). Mereka mendesak agar Gubsu Edy melakukan penanganan infrastruktur pengendalian bencana banjir secara permanen.
Koordinator aksi, Togar Tampubolon mengatakan, masyarakat mengalami banjir yang berkelanjutan ini selama 3 tahun lebih. Ia mengatakan Pemkab Labura juga sudah pernah bersurat kepada Gubernur Edy Rahmayadi perihal penangan banjir ini melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
Namun, lanjut Togar, sangat disayangkan, hingga kini Pemprov Sumut belum ada upaya memperbaiki tanggul putus di Desa Sialang Taji. Ia mengatakan, pihaknya sengaja datang dari Labura untuk menyampaikan persoalan ini kepada Gubsu Edy.
"Kami mohon kepada gubernur agar segera mengakhiri penderitaan rakyat. Kami juga minta DPRD Sumut menyampaikan aspirasi ini ke Gubernur," kata Togar.
Togar menyebutkan, G3P juga merekomendasikan pencopotan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ismael Penerus Sinaga. Karena dinilai tidak mengindahkan arahan Gubsu Edy untuk mengeluarkan dana BTT tahun anggaran 2022 untuk menangani perbaikan tanggul yang jebol.
"Kita tegas meminta komitmen Gubernur dan DPRD Sumut agar tanggap darurat dan gerak cepat memperbaiki tanggul putus. Karena sudah terlalu lama kami tidur di atas air," pungkas