Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah mendorong peningkatan penyerapan gabah/beras ke Perum BULOG pada panen raya awal tahun ini. Salah satu langkahnya yaitu memperkuat kerja sama pasokan gabah/beras antara BULOG dengan pelaku usaha penggilingan padi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian membahas Kondisi Perberasan Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, (20/3/2023).
"NFA bersama Menko Perekonomian, Asosiasi dan Pelaku Usaha Penggilingan, serta Kementerian dan Lembaga terkait baru saja mengupdate kondisi perberasan nasional. Kita minta penggiling padi supaya bisa segera membantu mengisi stoknya BULOG," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (21/3/2023).
Arief mengatakan, kerja sama pasokan beras ini disiapkan agar target serapan gabah/beras BULOG tahun ini terpenuhi, sehingga dapat membantu peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Langkah ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar pada Panen Raya ini BULOG bisa melakukan penyerapan dengan sebanyak-banyaknya. Tahun ini BULOG mendapatkan penugasan dari NFA untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton beras dengan stok akhir tahun ditargetkan sebesar 1,2 juta ton," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Arief mengatakan sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah/beras ke BULOG dengan spesifikasi yang berlaku.
"Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok BULOG sampai dengan sebelum Lebaran. Kita masih punya penggilingan padi ada sekitar 160.000 yang tersebar di setiap kabupaten/kota. Penggilingan padi lainnya akan terus kita dorong agar bisa turut serta memasok gabah dan berasnya ke BULOG," jelasnya.
Adapun 25 penggilingan padi yang sampai saat ini telah sepakat untuk memasok gabah/berasnya ke BULOG, yaitu:
1. PT Belitang Panen Raya sebanyak 1.000 ton
2. PT Buyung Putra Pangan Sumsel 5.000 ton
3. PP Putra Mandiri Lampung 3.000 ton
4. PT Autum Agro Industri Lampung 2.500 ton
5. PT Wilmar Padi Indonesia 5.000 ton
6. PB Padi Jaya 2.000 ton
7. CV Affi Jaya Abadi 5.000 ton
8. CV Lumbung Padi 2.000 ton
9. PB Multi Niaga 500 ton
10. CV Sandi Jaya Indramayu 2.500 ton
11. UD Hasil Bumi Tegal 4.000 ton
12. UD HP Putra Semarang 1.000 ton
13. UD Wiwid Putra Surakarta 1.000 ton
14. UD Barokah Sleman 1.000 ton
15. UD Sri Rahayu 1.000 ton
16. PT Daya Tani Sembada Ngawi 3.000 ton
17. PT Surya Pangan Semesta Kediri 5.000 ton
18. PT Abdi Langgeng Gemilang 2.500 ton
19. UD Gista Jaya 5.000 ton
20. UD Maju Mapan 5.000 ton
21. PT Sinar Makmur Komoditas 500 ton
22. PT Ratu Makmur Abadi 500 ton
23. CV Samudra 500 ton
24. PB Rahma 35 1.000 ton
25. UD Garuda 500 ton
"Jumlah pasokan masing-masing penggilingan merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan yang digelar NFA bersama Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) serta perwakilan penggilingan pada 17 Maret lalu dan berdasarkan pertemuan bersama Kemenko Perekonomian. Dalam kesempatan tersebut kita dengarkan semua masukan dan aspirasi dari rekan-rekan penggilingan," ungkapnya.
Ia mengakui, upaya BULOG meningkatkan serapan tidak bisa dilepaskan dari dukungan dan kontribusi penggilingan padi yang tersebar di seluruh Indonesia. Di sisi lain, peran serta BULOG menggandeng penggilingan juga turut mendukung keberlangsungan usaha para penggilingan padi tersebut, terutama penggilingan padi skala kecil.
"Untuk itu, ini harus terus kita kawal agar para penggilingan padi dapat menyalurkan berasnya ke BULOG sesuai dengan kesepakatan, sehingga masing-masing pihak bisa mendapatkan manfaat dari kerjasama ini," imbuhnya.
Arief menuturkan, agar pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai dengan komitmen yang disepakati, NFA bersama Kemenko Perekonomian juga menggandeng Kementerian/Lembaga terkait termasuk unsur Kepolisian melalui Satgas Pangan Polri dan unsur TNI AD untuk sama-sama mengawasi dan mengawal proses serap gabah BULOG.
"Dukungan semua pihak sangat berarti, kita meminta pengawasan dan keterlibatan aktif dari Kementerian dan Lembaga terkait termasuk Satgas Pangan dan TNI AD, mengingat pelaksanaan serap gabah dan beras ini menyangkut ketersediaan cadangan beras kita ke depan," ujarnya.
Di sisi lain, Arief mengimbau, selain melalui kerja sama dengan penggilingan padi, upaya meningkatkan CBP BULOG juga harus diiringi kolaborasi Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholder beras nasional dalam peningkatan produktivitas beras, baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi agar kapasitas produksi penggilingan padi dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Saat ini kapasitas giling padi nasional sudah cukup baik, tentunya hal ini bagus bagi perberasan Indonesia. Namun harus sama-sama kita jaga supaya produksi di hulu juga meningkat agar tidak terjadi rebutan gabah dan beras, sehingga mengerek harga terlalu tinggi yang dampaknya dapat mematikan penggilingan padi kecil," paparnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS pada tahun 2020, terdapat 169.789 unit penggilingan padi di Indonesia dengan 1.056 unit atau 0,62%, penggilingan padi skala besar berkapasitas giling lebih dari 3 ton/jam.
Sementara itu, penggilingan padi skala menengah dengan kapasitas giling 1,5-3 ton/jam terdapat sebanyak 7.332 unit atau 4,32%, dan penggilingan padi skala kecil dengan kapasitas giling kurang dari 1,5 ton/jam terdapat sebanyak 161.401 unit atau 95,06%.(dtf)