Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap bahwa saat ini pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) hanya tersisa 227.000 ton. Sementara di bulan Maret hingga Mei 2023, Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).
Dalam waktu yang bersamaan juga, Bulog harus menjalankan tugasnya untuk operasi pasar. Setiap bulannya Bulog harus menyalurkan CBP untuk operasi pasar sebesar 210.000 ton. Sementara untuk kebutuhan bansos selama tiga bulan ini, Bulog harus menyalurkan 300.000 ton CBP.
"Hari ini pak, sisa beras kita hanya 227.000 ton. Kalau kita kurangi 210.000 berarti kita hanya tinggal 17.000-18.000 ton. Belum lagi kita tetap melaksanakan operasi pasar. Ini kami laporkan ke rapat dengan Pak Menko, sehingga kita tetap berharap bisa menyerap dengan harga ditentukan tadi oleh Badan Pangan Nasional," jelasnya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (27/3/2023).
Pria yang akrab disapa Buwas itu juga mengatakan pihaknya telah berupaya menyerap beras dari petani. Hanya saja jumlahnya sangat kecil yakni 55.000 ton saja.
"CBP 23.000 ton, sedangkan komersil 32.000 ton," jelasnya.
Dengan penugasan operasi pasar dan bansos, Buwas mengatakan pihaknya secara total membutuhkan stok beras sebanyak 500.000 ton. Tetapi saat ini stoknya semakin menipis.
"Namun demikian kemarin ada program kita harus laksanakan sudah menjadi keputusan khususnya untuk Bansos tadi. Sehingga kalau kita jumlahkan kita kekurangan untuk menutupi dalam waktu singkat ini 500.000 ton. Untuk menutupi Bansos dan Operasi pasar sampai 3 bulan," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Dalam surat tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Ketersediaan Badan Pokok dan Persiapan Atur Musik Idul Fitri 1444 H.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2022. Pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian tertulis dalam surat tersebut yang dikutip detikcom, Senin (27/3/2023).
Pihak Perum Bulog sendiri sudah mengkonfirmasi penugasan tersebut adalah benar adanya. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat penugasan tersebut.
Adapun, impor beras sebanyak 500.000 ton tersebut merupakan bagian dari rencana impor selama setahun yang ditetapkan sebanyak 2 juta ton.
"Benar, 2 juta ton untuk satu tahun, bertahap. Tahap pertama 500.000 ton" jelasnya.(dtf)