Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Doktor Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto, memberikan kuliah umum bertema Pancasila di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Katolik (Unika) St.Thomas, Medan, Selasa (28/3/2023).
Ditegaskan Hasto, Pancasila adalah ideologi yang membebaskan dan mengangkat harkat dan martabat wong cilik.
“Kalau bicara soal gagasan ideologi Pancasila yang digali Bung Karno, pada dasarnya adalah ideologi yang membebaskan dan mengangkat harkat martabat wong cilik,” kata Hasto
Hasto menceritakan bagaimana seorang Soekarno muda telah terlebih dahulu menjalani hidup sebagai seorang pembelajar. Ia mencari jawaban atas pertanyaan kenapa Indonesia bisa terjajah ratusan tahun lamanya, padahal sejarah peradaban Indonesia sudah panjang.
Soekarno pernah bertemu seorang petani bernama Pak Marhaen. Dari situ ia menemukan kesadaran bahwa tata kehidupan yang menghisap dalam wujud penjajahan menjadi alasan kemiskinan Marhaen dan jutaan petani nusantara lainnya.
Soekarno juga mempelajari sejarah dunia, seperti sejarah revolusi Prancis hingga proses kemerdekaan Amerika Serikat. Seluruh latar belakang tersebut yang kemudian menjadi bagian dari pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.
“Jadi bicara Pancasila bukan ideologi awang-awang tapi ideologi membumi yang bertujuan membebaskan rakyat Marhaen lewat kekuasaan politik,” ujar Hasto.
Mahasiswa, kata Hasto, bisa belajar dari proses Soekarno dan pendiri bangsa dalam membangun Indonesia.
Soekarno adalah rakyat biasa. Tapi dia dibedakan karena punya daya imajinasi dan mimpi akan masa depan. Maka sekarang, menjadi mahasiswa artinya berani bermimpi untuk masa depan. Persiapkan diri anda dari sekarang menjadi pemimpin negarawan dalam seluruh aspek kehiduoan. Bagaimana anda mahasiswa bisa jadi daya gerak kemajuan bangsa.
Hadir di acara itu, Uskup Agung Medan yang juga Pembina Unika St Thomas Mgr Kornelius Sipayung dan Vikjen Romo Michael Manurung dan Ketua Panitia Romo Godlif Sianipar. Hadir juga Anggota DPR RI Sofyan Tan; Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan Ketua DPRD Kota Medan Hasyim ; Ketua PDIP Sumut Rapidin Simbolon dan Sekretaris Soetarto.
Mgr Kornelius Sipayung mengatakan kuliah umum Hasto menjadi penting di tengah situasi bangsa yang tidak terlalu kuat mempertahankan dasar negara yakni Pancasila. Hal itu tampak dari perilaku banyak orang yang ekstrem dalam hal idealisme, dan yang tak terlalu menginginkan Pancasila menjadi dasar negara.
“Tujuan utama kita adalah mendalami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Semoga kita bisa mewujudkan dalam hidup kita demi kelangsungan bangsa dan tanah air kita,” kata Uskup.
Rektor Unika Prof Dr Maidin Gultom menambahkan, belakangan ini banyak kejadian intoleransi, berbau SARA, dan cenderung memojokkan kelompok satu dengan lainnya. Dan itu terjadi di tengah besarnya ancaman globalisasi terhadap kehidupan.
“Maka penting bagi kita membahas dan menanamkan nilai Pancasila dan merajut kebangsaan di era kompetisi dan di tengah era global ini,” kata Gultom.