Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumatera Utara Salomo Nababan mengatakan, sistem digitalisasi yang sudah diterapkan dalam layanan bongkar muat barang telah meningkatkan produktivitas arus keluar masuk barang dari dan ke pelabuhan.
Selain meningkatkan kecepatan, sistem digitalisasi layanan juga meningkatkan akuntabilitas dalam proses layanan bongkar muat barang.
Hal itu disebutkan Salomo Nababan yang dihubungi melalui pesan WhatsApp Selasa (11/4/2023) menanggapi pergantian atau pengalihan pengelolaan layanan kontainer di terminal domestik Pelabuhan Utama Belawan.
BACA JUGA: Alat Bongkar Muat di Terminal Peti Kemas Belawan Rusak, Proses Ekspor-impor Terganggu
Sejak 1 April 2023 PT Multi Terminal Peti Kemas yang berpusat di Pelabuhan Tanjungperak Surabaya membentuk anak perusahaan bermarkas di Pelabuhan Kualatanjung Sumatera Utara. Anak perusahaan yang dibentuk tersebut diberi tugas untuk mengelola layanan petikemas di terminal domestik Pelabuhan Utama Belawan, Sumatera Utara.
Menurut Salomo Nababan, pengalihan manajemen yang mengelola operasional layanan peti kemas di terminal domestik di Pelabuhan Belawan tidak terlalu berpengaruh besar dalam pelayanan.
Sebab, kata dia, operasional pelayanan sudah dilakukan melalui sistem digitalisasi mulai dari pengurusan dokumen barang hingga sistem pembayaran.
BACA JUGA: Triwulan I-2019, Impor Peti Kemas Sumut 143.136 Teus
"Semua dokumen barang harus kita masukkan (laporkan) secara elektronik dan lengkap tiga hari sebelum kapal sandar barulah bongkar dan muat bisa dilayani. Demikian juga dalam hal sistem pembayaran sudah dilakukan secara digital karena sistem manual tidak dilayani lagi," katanya.
Sistem pembayaran secara nontunai ini, sebut Salomo, membuat pengelolaan keuangan pelabuhan menjadi terbuka dan akuntabel. "Sebab tidak ada satu rupiah pun yang tercecer. Tetapi di sisi lain model ini menuntut pelaku usaha pengguna jasa harus senantiasa memiliki saldo dana yang cukup dalam rekening banknya," katanya.
"Transaksi sudah semakin cepat dan pelaku usaha sudah bisa melakukan transaksi dari mana saja melalui android," tambahnya.
Sebelumnya, Bidang Hubungan Masyarakat Terminal Petikemas Pelabuhan Utama Belawan Fuad Amri mengatakan, Terminal Petikemas Domestik Pelabuhan Belawan berkontribusi sekitar 45 persen dalam operasional pelabuhan tersebut. Sisanya, atau 55 persen lainnya disumbangkan oleh Terminal Petikemas Internasional.