Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Konflik satwa liar dilindungi, Harimau Sumatra terhadap hewan ternak sapi milik warga di area perkampungan berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kecamatan Besitang, Sei Lepan, Batang Serangan dan Kecamatan Bahorok serta di Kecamatan Kuta Mbaru di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara sejak 10 tahun lalu hingga saat ini belum berakhir.
Terbukti, kali ini terjadi di RT Bandar Uli, Dusun Lau Rambe, Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kuta Mbaru, sapi milik warga ditemukan mati dengan luka kerok dibagian bokongnya akibat dimangsa harimau.
Sementara, area dimaksud berdekatan dengan TNGL, dan peristiwa yang sering terjadi merupakan wewenang TNGL Resort Marike, yang bernaung di wilayah kerja seksi Stasiun Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah V Bukit Lawang.
Informasi dihimpun Sabtu (14/4/2023) dari Mangat, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Kuta Gajah, menguraikan, kejadian itu diketahui warga sekira pukul 08.00 WIB saat pergi ke ladang/kebun.
Warga kaget melihat seekor ternak sapi tergeletak tak bernyawa. Setelah diamati bagian ekor ternak telah bolong dan terlihat juga bekas cakaran kuku di sekujur tubuh hewan itu beber.
"Sapi yang menjadi korban ditaksir berbobot 30 kg/betina dan setidaknya pemilik mengalami kerugian sebesar Rp 3.500.000. Beberapa bulan terakhir warga kerap melihat jejak/bekas harimau, bahkan pernah dilihat langsung oleh warga. Pihak TNGL serta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut telah berupaya melakukan pengusiran namun belum juga berhasil," kata Mangat menguraikan.
Disinggung tentang jarak lokasi kejadian dengan pemukiman warga, Mangat mengaku cukup dekat, hanya kisaran 300 meter. Sementara jarak ke batas TNGL kisaran 1 KM, lahan masyarakat cukup dekat dan berdampingan dengan TNGL.
Warga berharap kiranya pihak yang terkait seperti TNGL serta BKSDA Sumut secepatnya mengambil langkah solusi sehingga warga merasa nyaman tanpa adanya konflik satwa.
Terpisah, Mapolsek Salapian AKP Bengkel Ginting dikonfirmasi tentang konflik satwa dimaksud mengaku personilnya sedang turun ke lapangan.
Jon Purba, salah seorang personil seksi wilayah V SPTN Bukit Lawang saat dikonfirmasi mengatakan, personil sedang berjalan menuju lokasi.