Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Provinsi Sumatera Utara melakukan penandatanganan MoU Pengembangan Desa Wisata Inklusi di Desa Wisata Tirta Karanganyer Kabupaten Simalungun, Senin (17/04/2023).
Turut Hadir Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait, Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riadi, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, BI Perwakilan Siantar, Komisaris PT Bank Mestika, Pangulu Desa Karang Anyer dan OPD Pemkab Simalungun.
Kabiro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait, menjelaskan ada 7 desa wisata di Provinsi Sumut yang akan didorong menjadi Desa Wisata Inklusi di tahun 2023.
Tema pariwisata dipilih melihat sektor pariwisata sangat strategis sebagai salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi daerah karena sektor pariwisata memiliki multiplier effect (efek berganda) yang besar, yang mampu mendorong sektor lain seperti sektor UMKM, akomodasi, transportasi, telekomunikasi, makanan dan minuman.
Dalam pengembangannya perlu melibatkan banyak pihak secara terintegratif sehingga akan terbentuk atraksi, aksebilitas dan amenitas yang akan menarik minat kunjungan wisata ke suatu daerah.
Lebih lanjut Kabiro Perekonomian Naslindo Sirait menjelaskan sangat diperlukan dukungan Pemkab Simalungun, terutama untuk membangun infrastruktur jalan, dan juga untuk mempromosikan objek objek wisata dengan membangun website juga dapat dilakukan melalui media sosial lainnya.
Untuk tahap awal, Kabiro Perekonomian Naslindo Sirait meminta Pemkab Simalungun untuk menata seluruh kawasan yang ada di Desa Karang Anyer mulai dari hulu sampai hilir.
Naslindo Sirait mengatakan wisata di Desa Karang Anyer saat ini cukup potensial, namun perlu penataan serius dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal. "Agar kawasan lebih tertata, bersih dan nyaman bagi pengunjung," ujar Naslindo.
Kepala OJK Regional 5, Bambang Mukti, menjelaskan bahwa Desa Wisata Inkulsi adalah bagaimana mendorong sektor industri perbankan bisa memberikan pembiayaan, sistem pembayaran yang online, asuransi bagi setiap pengunjung dengan demikian akan memberikan nilai tambah bagi pariwisata tersebut.
Sementara itu Bank Mestika yang menandatangani MoU dengan BumNak Karang Anyer, merencanakan akan terlibat untuk ikut menata Desa Wisata Karang Anyer selama 3 tahun, baik dengan CSR maupun program pembiayaan yang ada.
Kemudian Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, menyambut baik rencana penataan Desa Karanganyer menjadi Desa Wisata Inklusi. Radiapoh berjanji akan membenahi sarana dan prasarana yang ada.