Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Pemprov Sumatra Utara mencatat, lahan pertanian di Sumut terus tergerus dan mengalami penyusutan akibat terjadinya alih fungsi sawah menjadi bangunan.
Sekretaris Dinas TPH Sumut, Lusyantini, mengatakan, di setiap tahun luas lahan persawahan di Sumut menyusut sampai ribuan hektar.
"Dengan berkurangnya lahan persawahan tersebut tentu secara otomatis akan mengurangi produktivitas tanaman padi," ujar Sekretaris Lusyantini saat diwawancarai, Selasa (18/04/2023).
Sekretaris Lusyantini mengatakan, untuk menghadapi persoalan ini pihaknya menerapkan strategi Indeks Tanaman Padi (IP) 400.
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kuas panen dengan pengalihan lahan ke rumah-rumah masyarakat maupun gedung-gedung.
"Mengatasi persolaan ini Dinas TPH Sumut harus menerapkan inovasi dan strategi bagaimana meningkatkan luas panen, salah satu caranya adalah dengan meningkat Indeks tanaman Padi (IP)," ungkap Sekretaris Lusyantini.
Lebih lanjut Sekretaris Lusyantini menjelaskan, program indeks pertanaman empat kali dalam setahun atau IP 400 ini diharapkan dapat menutupi jumlah panen yang berkurang karena pengalihfungsian lahan.
"Dengan penerapan yang kita kenal dengan IP 400 ini di mana biasa yang 1 kali tanam menjadi dua kali tanam atau bahkan sampai 4 kali tanam sehingga walau lahan berkurang luas panen kita tetap," ujarnya Sekretaris Lusyantini.
Dipaparkan Sekretaris Lusyantini lagi, ada seluas 348 ribu hektar luas sawah di Provinsi Sumut, namun luas sawah ini terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.
"Hal ini tidak bisa mengelak dimana keberadaan luas lahan tetap sementara manusia terus bertambah, sehingga memang kita harus menerapkan inovasi dan strategi bagaimana meningkatkan luas panen," pungkas Lusyantini.