Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom-Taput. Kantor BKDPSPM (Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Tapanuli Utara (Taput), di Jalan DI Panjaitan Tarutung, mendadak ramai Kamis petang (20/4/2023).
Sekitar 500-an PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di lingkungan Pemkab Taput, ramai-ramai mendatangi kantor BKDPSPM, karena tidak terima dikatakan memberikan sejumlah uang untuk bisa lulus dalam ujian perekrutan PPPK (P3K).
"Kami tidak terima disebut memberikan sejumlah uang agar lulus ujian P3K. Kami murni lulus ujian tanpa dipungut biaya apapun," sebut mereka.
Suasana di kantor BKDPSPM Taput semakin ramai dan menarik perhatian. Ratusan PPPK kemudian bergerak ke Polres Taput, untuk melaporkan akun media sosial Facebook Jaurat Jurnal.
Kepala BKDPSPM Taput, Benyamin Nababan, mengatakan kedatangan ratusan PPPK dari berbagai unit kerja untuk melaporkan akun media sosial Jaurat Jurnal yang diduga menebar hoaks di akun Facebooknya, seputar perekrutan PPPK di daerah itu.
Postingan akun Facebook Jaurat Jurnal diduga menjadi pemicu timbulnya kegaduhan di kalangan P3K, sehingga ratusan P3K melaporkan akun tersebut ke Polres Taput.
"Saya sendiri tidak tahu apa isi postingan di akun Facebook Jaurat Jurnal itu dan baru mengetahui setelah ratusan PPPK berdatangan ke sini. Kemungkinan besar akan mencapai ribuan yang akan masih berdatangan dan akan melaporkan ke Polres Taput," kata Benyamin.
Lalu apa sebenarnya isi postingan akun Facebook Jaurat Jurnal yang telah menimbulkan kegaduhan di kalangan PPPK dan dilaporkan ke Polres Taput?
Kasi Humas Polres Taput, Ipda B Gultom, ketika dikonfirmasi medanbisnisdailycom membenarkan adanya laporan yang masuk ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Taput.
"Benar ada dilaporkan pemilik akun jaurat jurnal atas postingannya di media sosial FB yang menyebut P3K ajang bisnis 5 juta per orang di daerah kami. Laporan masuk hari ini dan masih proses lidik," kata Ipda B Gultom.