Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara yang baru selesai sudah membawa masalah banjir dan kecelakaan bagi pengguna jalan.
"Penyelesaian proyek ini sehari sebelum pelaksanaan F1 PowerBoat di Balige. Namun meski demikian setelah dinyatakan sudah selesai sejak itu pula kawasan badan jalan kerab banjir. Apakah ini bukan menjadi masalah? Apalagi karena bentuk penutupan lubang chek pipa terbuat dari triplek sekarang sudah membusuk dan kecelakaan pun sering terjadi," ujar Ranto Pardede, Selasa (9/5/2023), di Balige.
Sebagai warga setempat ia berharap kepada pejabat berwewenang supaya turun memeriksa keberadaan atau kondisi penutupan lobang chek pipa yang sebagian terbuat triplek dan plat besi tipis.
"Ini harus benar-benar menjadi atensi bagi PPTK dan pengawas proyek. Apakah memang seperti itu rencana anggaran biaya yang dibuat. Karena keberadaan ini sudah banyak kenderaan pengguna jalan baik roda 2 maupun roda 4 terjebak pada lubang yang keberadaannya persis dipinggiran badan jalan," katanya.
Memperhatikan lebar badan jalan yang terkesan sempit sementara posisi jalan merupakan jalan alternatif yang intensitas kenderaan cukup padat karena banyak sarana pendidikan ditambah gereja di lingkungan dimaksud tentu menjadi masalah serius.
"Bila pengguna jalan yang mengalami kecelakaan atau terjebak pada lobang berteriak tentu sudah banyak. Namun tidak ada guna karena institusi teknis ada di provinsi," ucapnya.
Senada Berton Siahaan mengakui setiap kali hujan turun posisi jalan kerab banjir dan tidak tanggung-tanggung aliran air membawa berbagai material dari berbagai arah di lingkungan kawasan Tandang Buhit.
"Kebetulan kondisi jalan menurun seiring itu sehingga aliran air membludak karena pipa yang dibangun sudah tumpat oleh material tanah dan sampah," sebutnya berharap pihak pemerintah secepatnya memperdulikan keluhan warga.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Toba melalui Kabid Cipta Karya, Untung Sirait membenarkan keluhan warga sudah banyak diterima dan selalu dilaporkan kepada PPK di Balai BPPW Provinsi Sumatera Utara.
"Untuk keberadaan proyek atau bangunan dimaksud hingga saat ini belum diserahterimakan kepada daerah dan setiap permasalahan selalu kami laporkan kepada PPK-nya," katanya.