Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung Kementerian PPN/Bappenas yang dianggap menawarkan janji surga. Luhut menganggap Bappenas mengumbar janji soal kemakmuran, padahal yang terpenting cara untuk mewujudkannya.
"Makanya Bappenas itu saya koreksi juga ke bapak Presiden (Joko Widodo). Pak itu sudah janji surga, keadilan kemakmuran, itu terus bahasanya. Tapi how we do it? How do we execute? itu yang menurut saya lebih penting," katanya dalam Seminar yang diselenggarakan Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (/5/2023).
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta sosok pengganti Jokowi agar fokus melanjutkan program hilirisasi. Ia berharap pembicaraan soal politik dikurangi.
"Ini (hilirisasi) nggak akan selesai sampai 2040, jadi siapapun presiden yang akan datang, lu kerjain ini aja deh, nggak usah banyak omong," ujarnya.
Luhut menegaskan penting bagi Indonesia agar mengeksekusi dan mengkombinasikan hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga. Dengan hilirisasi, Luhut berharap produk tersebut memberikan nilai tambah dan memberi kesejahteraan bagi Indonesia.
"Itu harus kita jawab, bagaimana kita mengeksekusi hilirisasi ini, mengkombinasikan dari nikel, bauksit, copper. Bagaimana menjadi suatu produk yang punya nilai tambah membuat kesejahteraan bangsa republik kita ini," tegasnya.
Sebelumnya, Luhut mengatakan pengolahan bahan mentah menjadi produk industri (hilirisasi) dan penerapan transformasi ekonomi menjadi salah satu kunci untuk Indonesia menjadi negara maju di 2045. Hal ini diungkapkan dalam Business Forum di Seoul, Jumat lalu.
Implementasi kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kontribusi itu berkaitan dengan meningkatkan nilai ekspor, memberikan kontribusi terhadap PDB, memperbaiki neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan.
"Akibatnya sekarang ada banyak investasi yang tidak hanya fokus di Pulau Jawa dan jumlah ekspor kita pun meningkat," tutur Luhut dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/3/2023).(dtf)