Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan soal kriteria pemimpin yang harus dipilih di 2024. Dia menyebut pemimpin yang akan datang harus berani melakukan hilirisasi apapun resikonya.
Jokowi awalnya membahas terkait Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Dia menyebut selama ini, Indonesia ternyata selalu melakukan eksport bahan-bahan baku dari sumber daya alam tersebut.
"Kita tahu Indonesia negara kita ini memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, sangat besar, bukan hanya urusan tambang, bukan hanya bahan-bahan mineral tambang, produk sumber daya laut sangat melimpah. Komoditas pertanian, komoditas perkebunan juga semuanya melimpah, tapi bertahun-tahun kita selalu eksport dalam bentuk bahan mentah. Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi," kata Jokowi saat acara puncak Musra, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).
Jokowi menyebut pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah tersebut. Dia menegaskan hilirisasi wajib dilakukan di masa depan.
"Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah itu, sehingga hilirisasi harus dilakukan apapun resikonya," ucapnya.
Jokowi lalu bercerita bagaimana Indonesia saat ini digugat lantaran tidak mau lagi melakukan eksport bahan baku nikel. Dia menyebut pemimpin yang akan datang pasti akan menyerah dan minta ampun jika tidak berani melawan gugatan itu.
"Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa, baru satu urusan saja, nikel, digugat. Padahal bahan mineral kita, bahan tambang kita bukan hanya nikel, ada tembaga, ada timah, ada batu bara, ada bauksit, apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa?" tanya Jokowi.
"Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun. Digugat mundur langsung minta ampun, ya itu nggak, jangan bermimpi negara ini jadi negara maju. Itu baru bahan 1 saja," lanjut dia.(dtf)