Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan manufaktur baja Krakatau Posco berhasil melakukan uji penggunaan slag baja untuk perbaikan tanah lunak (soft soil improvement). Penggunaan slag baja ini dapat memperbaiki akses salah satu ruas jalan di Papua.
Uji coba slag baja untuk memperkuat komponen jalan itu dilakukan Krakatau Posco dalam kawasan PT Bio Inti Agrindo (BIA) yang merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit berlokasi di Asiki, Papua.
Direktur Technology and Business Development KRAKATAU POSCO Zaenal Arifin Muslim mengatakan bahwa sekitar 7.500 ton agregat slag digunakan untuk memperbaiki ruas jalan sepanjang 800 meter pada akses jalan perkebunan BIA dengan metode konstruksi pencampuran antara 70% soft soil dan 30% agregat slag.
"Pada aplikasi perbaikan tanah lunak, agregat slag dapat menyerap air yang terdapat di tanah lunak dan selanjutnya akan mengeras karena mempunyai sifat pozzolan seperti semen," papar Zaenal Arifin dalam keterangannya, Kamis (25/5/2023).
Soft Soil Improvement merupakan teknik perbaikan tanah lunak dengan mengubah karakteristik tanah dengan tindakan fisik seperti getaran ataupun dengan cara pencampuran tanah dengan bahan yang lebih kuat. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk meningkatkan kekuatan struktur pondasi jalan sehingga jalan akan stabil pada saat dilewati kendaraan terutama kendaraan berat.
Slag baja merupakan produk samping dari proses pembuatan baja yang ramah lingkungan. Penggunaannya dapat mencegah terjadinya banjir serta tanah longsor sebagai akibat dari aktivitas penambangan material alam. Slag Baja dalam hal ini berupa agregat slag dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, mulai dari konstruksi, pupuk, bahan perbaikan tanah lunak sampai proses pembuatan semen.
Keutamaan lain dari penggunaan bahan agregat slag ini adalah dapat mengurangi biaya bahan baku karena memiliki harga yang lebih murah namun berkualitas baik.
Hasil dari uji lapangan, penggunaan agregat slag mencatat rata-rata rasio kekuatan dasar jalan yang diukur dalam rasio CBR (California Bearing Ratio) yang dihasilkan mencapai 99%. Artinya jalan memiliki ketahanan yang tinggi di mana standar minimum CBR ialah 90%.
Dengan melihat kualitasnya yang baik, hal ini tentunya berpotensi untuk meningkatkan penggunaan agregat slag yang lebih luas di skala nasional. Karena Indonesia memiliki sekitar 10% tanah lunak dari luas area Indonesia atau sekitar 20 Juta hektare.
"Diharapkan inovasi yang Krakatau Posco lakukan ini dapat meningkatkan potensi penggunaan slag baja pada kebutuhan-kebutuhan sejenis ini," kata Zaenal.
Di tahun lalu, slag baja Krakatau Posco telah mencapai tingkat daur ulang sebesar 99,9%. Krakatau Posco sendiri merupakan salah satu perusahaan patungan antara perusahaan pelat merah baja Indonesia, Krakatau Steel dengan perusahaan Korea Selatan, Posco.(dtf)