Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bambang Pardede akhirnya buka suara untuk pertama kalinya ke publik pasca dicopot Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dari jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut.
Bambang Pardede menegaskan menghormati keputusan Gubernur Edy Rahmayadi terhadap dirinya. Ia menilai keputusan penempatan jabatan ASN di Pemprov Sumut, sepenuhnya hak dan wewenang gubernur.
"Pak Gubernur Edy Rahmayadi adalah pimpinan kami, orang tua kami juga. Apapun itu keputusan beliau, tentu sudah melalui pertimbangan matang pak gubernur," ujar Bambang Pardede kepada wartawan di Medan, Selasa (30/05/2023).
Karena itulah, kata Bambang Pardede, tidak perlu ada polemik, tidak perlu juga ada yang mempertentangkan keputusan Gubernur Edy Rahmayadi dengan dirinya. "Harus sama-sama kita menghormati," ujar Bambang Pardede.
Ditanya tanggapannya soal statemen Kepala Badan Kepegawaian Sumut, Safruddin, yang mengatakan pencopotan tersebut dari hasil evaluasi berkaitan dengan proyek Multiyears Contract (MYC) Rp 2,7 triliun, Bambang Pardede mengatakan hal itu sah-sah saja.
Namun, kata Bambang Pardede, upaya maksimal dari dirinya untuk menggenjot progres proyek MYC Rp 2,7 triliun tersebut, sudah dilakukan. "Kalaulah boleh saya bilang, iya di proyek ini tercurah semua tenaga, pikiran, waktu dan semuanya diberikan," kata Bambang.
Hanya saja, lanjut Bambang Pardede, PT Waskita Karya (Persero) dan KSO PT SMJ dan PT Fajar Utama, pada faktanya tidak mampu merealisasikan tahapan progres sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak.
Begitu pun, kata Bambang Pardede lagi, ia tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. "Pimpinan juga, masyarakat juga tidak mungkin kita paksa untuk memahami proses, hasil yang perlu ditunjukkan. Karena itulah juga saya tak ingin menyalahkan siapa-siapa," sambungnya.
Namun dibagian lain, Bambang Pardede mengaku tidak memahami alasan pencopotan istrinya dari salah satu jabatan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildren Medan.
Pasalnya istrinya tersebut yang tergolong baru menjabat, namun dicopot dari jabatannya. "Tak lama setelah saya dicopot, giliran istri saya yang dicopot, yang menurut hemat kami juga tidak ada alasan logis," sebut Bambang Pardede.
Bambang Pardede tidak yakin keputusan pencopotan tersebut diketahui Gubernur Sumut. "Dugaan saya mungkin karena ada kelalaian dari pejabat yang mengurusi kepegawaian, bukan oleh penilaian pak gubernur," sebut Bambang.
Meskipun demikian, Bambang Pardede mengatakan tidak mempersoalkan pencopotan dirinya dan istrinya lebih jauh. "Sudahlah, kalau kami sekarang hanya fokus melaksanakan tugas yang diamanahkan pimpinan kepada kami," pungkas Bambang Pardede.