Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemuda Batak Bersatu (PBB) menobatkan Wali Kota Bobby Nasution sebagai bapak toleransi.
PBB menilai Bobby Nasution selalu wali kota responsif dalam menyikapi masalah tempat ibadah jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI).
Menantu Presiden Jokowi itu juga setuju dengan seluruh poin-poin yang menjadi aspirasi massa PBB saat aksi damai di depan Balai Kota Medan, Kamis (8/6/2023).
Di tengah panas yang sangat menyengat kulit, Bobby Nasution menemui ratusan massa PBB. Ia langsung naik ke atas mobil komando untuk bergabung dengan sejumlah pengurus organisasi masyarakat Batak yang tengah berorasi menolak keras paham radikalisme dan intoleran di Kota Medan.
BACA JUGA: Bobby Nasution: Revitalisasi Gedung Warenhuis Tidak Hilangkan Nilai Sejarah!
Tindakan Bobby Nasution itu langsung mendapat apresiasi dari seluruh massa dengan memberikan aplaus dan tepuk tangan meriah sambil berteriak, “Hidup Pak Bobby” berulangkali.
“Belum pernah ada kepala daerah yang langsung menemui aksi seperti ini dan langsung naik ke atas mobil untuk menjawab apa yang menjadi tuntutan aksi,” ungkap salah seorang massa PBB.
Sebelum menanggapi aksi tersebut, Bobby Nasution lebih dulu mempersilahkan Ketua DPC PBB Kota Medan, Dolly Sinaga untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan massa PBB.
BACA JUGA: Perayaan Paskah Oikumene, Bobby Nasution: Bersama Wujudkan Kota Medan yang Berkah, Maju dan Kondusif
Dengan tegas Dolly Sinaga menyampaikan 6 poin tuntutan dalam aksi tersebut, yakni PBB menolak radikalisme dan intoleran serta dilakukannya pembubaran orang-orang beribadah.
Selain itu, kata Dolly Sinaga, PBB juga menolak keras dilakukannya penutupan tempat beribadah. Kemudian, PBB berharap agar pemerintah dapat menjadi fasilitator atas kasus jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) di Medan Marelan.
“Pemerintah harus bisa menjalankan makna Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 bahwa negara menjamin penduduknya untuk beragama dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,” kata Dolly Sinaga.
Menanggapi tuntutan tersebut, Bobby Nasution menyampaikan ucapan terima kasih kepada massa PBB yang telah menyampaikan tuntutannya dengan tertib dan damai.
Selanjutnya, orang nomor satu di Pemko Medan ini menyatakan setuju dengan keenam butir tuntutan yang disampaikan tersebut.
BACA JUGA: Stadion Kebun Bunga akan Dilengkapi GOR Mini, Lapangan Voli dan Panjat Tebing
Dari awal, ungkapnya, ia telah menyampaikan mengapa sebelum dijadikan jemaat GEKI sebagai tempat beribadah di Medan Marelan, tidak ada yang protes, padahal tempat itu sebelumnya dijadikan yang ‘aneh-aneh’.
“Tapi begitu dijadikan jemaat GEKI tempat beribadah, mengapa marah. Teman-teman boleh mengecek pernyataan yang saya sampaikan ini di media sosial Desember 2022. Artinya, bukan karena kasus ini viral baru Wali Kota bertindak,” ungkap Bobby Nasution.
Selanjutnya, Bobby Nasution yang didampingi Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon juga menyampaikan, Pemko Medan telah menjadi fasilitator dalam persoalan jemaat GEKI.
BACA JUGA: Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Tahap II Dimulai Bulan Ini, Target Tuntas Juli 2024
Di akhir tahun 2022, jelasnya, Pemko Medan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Medan telah memberikan 3 tempat alternatif yang dapat digunakan jemaat GEKI beribadah sebelum izin sementara beribadah di Suzuya Marelan keluar.
Ada pun ketiga tempat tersebut, jelas Bobby Nasution, pertama adalah rumah toko (ruko) yang disewakan Pemko Medan untuk beribadah.
Kedua, jemaat GEKI boleh beribadah di Kantor FKUB, sedangkan yang ketiga jemaat GEKI boleh beribadah di Aula Kantor Kemenag Kota Medan.
Namun pendeta dan jemaat GEKI, jelasnya, berharap agar mereka diperkenankan beribadah di Kantor Wali Kota, bukan di luar seperti yang dilakukan selama ini tetapi di dalam kantor menunggu izin sementara keluar.
BACA JUGA: Dukung Industri Film di Medan, Revitalisasi Lapangan Merdeka Akan Dilengkapi Bioskop
“Saya langsung menyampaikan silahkan, sebab ini (Kantor Wali Kota) merupakan kantor masyarakat Kota Medan. Hari ini sudah ada komunikasi dengan Bapak Pendeta dan jemaat GEKI untuk mengecek langsung apa yang dibutuhkan guna melaksanakan ibadah. Namun sampai siang ini saya tunggu, belum ada pihak GEKI yang datang untuk mengecek langsung sehingga Minggu nanti bisa digunakan untuk beribadah di dalam Kantor Wali Kota,” paparnya.
Kemudian, Bobby Nasution juga menjelaskan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan ada mengeluarkan surat.
Tapi, tegasnya, itu bukan surat melarang melakukan kegiatan beribadah namun surat itu bertujuan agar pihak Suzuya mengajukan surat yang menyatakan bahwasannya tempat itu layak dan boleh digunakan untuk tempat beribadah.
BACA JUGA: Wow! Medan akan Punya Lapangan Fasilitas Bintang 5 Dilengkapi Bioskop, Panggung Rakyat dan Taman
“Pemko Medan tidak pernah melakukan pelarangan bagi yang ingin beribadah. Karena ada kelompok masyarakat di Medan Marelan yang melarang beribadah di Suzuya. Oleh karenanya saya sampaikan agar izinnya harus dibuat sesuai dengan aturan sehingga tidak bertentangan di lapangan,” jelasnya.
Terkait itu, Bobby Nasution menyampaikan kepada seluruh massa PBB bahwa Kota Medan selama ini damai.
“Kita tidak mau terjadi perpecahan. Untuk itu kita minta support dari PBB guna menjaga Kota Medan karena kita selama ini sudah hidup dengan rukun. Pemko Medan siap menjadi fasilitator. Izin sementara pasti kami keluarkan, tapi harus mengikuti semua aturan,” pungkasnya.
Bapak Toleransi
Massa PBB sangat mengapresiasi apa yang disampaikan Bobby Nasution tersebut. Mereka pun selanjutnya memberikan selempang PBB dan mengalungkannya ke bahu suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu.
BACA JUGA: Jokowi Letakkan Batu Pertama, Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Resmi Dimulai
Di samping itu, Ketua DPD PBB Sumut Dr Ronal Gomar Purba SSI MSi bahkan mendaulat Bobby Nasution sebagai bapak toleransi.
“Kita sebut Pak Bobby Nasution sebagai Bapak Toleransi karena respon beliau dalam menyikapi aksi damai yang kita gelar ini. Beliau hadir langsung di tengah-tengah kami, itu membuktikan sangat memperhatikan warganya. Terlebih, beliau langsung mengambil sikap dan kebijakan menunggu izin keluar dengan memberikan kesempatan bagi jemaat GEKi beribadah. Ini bukti Pak Bobby disebut sebagai Bapak Toleransi,” tegas Ronal.
Ronal menegaskan PBB akan menunggu izin keluar sehingga jemaat GEKI dapat beribadah dengan tenang.