Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Perusahaan tambang emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) menggelar eminar Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 bertema “Implementasi dan Strategi Penerapan Nationally Determination Contribution (NDC) Bagi Pelaku Usaha” pada 20 Juli 2023, Emerald Hall Mega Permata Padangsidimpuan.
Seminar oleh Tambang Emas Martabe ini merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup PTAR 2023 yang bertemakan “Beat Plastic Pollution – Solution for Plastic Pollution”.
General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan dimaksud untuk mendukung pencapaian target kontribusi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam pengendalian gas rumah kaca sebesar 29% sampai dengan 41% yang harus dicapai hingga tahun 2030 dalam pembangunan nasional Indonesia.
Rahmat Lubis menambahkan bahwa PTAR di wilayah kerjanya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menjadi bagian komitmen bersama dalam pengendalian gas rumah kaca, dengan melakukan penanaman/pembibitan tanaman, pemasangan solar PV, penanaman mangrove, penanaman padi organik, pengolahan limbah dan sampah non-B3.
Salah satu upaya yang telah dilakukan PTAR kata Rahmat adalah mendukung penurunan emisi gas rumah kaca melalui penerapan ekonomi circular yakni pengelolaan sampah plastik dengan mengoperasikan Waste Sortation Facility (WSF). WSF adalah fasilitas untuk memilah sampah yang beroperasi sejak bulan Oktober 2022.
"Kami telah berhasil meningkatkan volume daur ulang sampah plastik pada 2022 hingga 64% dibandingkan tahun sebelumnya dan total sampah yang tidak terolah pada tahun 2022 turun sebesar 11% dibandingkan tahun 2021. Kami yakin dapat terus berupaya menurunkan polusi sampah plastik dan melangkah maju dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat," katanya.
Upaya lain yang dilakukan tambang emas Martabe ini menggunakan sumber energi terbarukan berupa energi surya (solar panel) dengan kapasitas 2.1 MWP.
"Kami juga Kami juga menggunakan peralatan processing berupa Instalasi Sleep Energy Recovery (SER) yang tujuannya untuk meregenerasi daya agar dapat dipakai kembali, dengan potensi penghematan energi sebesar 6.49 % per bulan," tambahnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Kasubdit Dukungan Sumber Daya Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan ( KLHK ) Wawan Gunawan dan Executive Director Belantara Foundation Dolly Priatna.
Nara sumber ini menjelaskan bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini panas berlebihan baik dimalam hari merupakan dampak dari meningkatnya emisi rumah kaca. Oleh karena itu penting semua pihak melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan partisipatif masyarakat. Langkah dimaksud mulai dari diri kita tidak membakar sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan bahan terbuat dari plastik.
Seminar nasional ini dihadiri Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapanuli Selatan lembaga peduli lingkungan, pelaku usaha dan juga para mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan.