Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketua PW Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumut Nurul Yakin Sitorus heran melihat partai PDI-Perjuangan yang mau menerima Ferdinand Hutahaean menjadi kadernya.
Menurut Nurul Yakin Sitorus, Ferdinand Hutahaean hanya pandai membuat keributan, ketimbang sebuah gerakan.
Apalagi baru-baru ini menyebut Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi "bodoh", dalam sebuah kasus begal yang belakangan marak terjadi.
"Herannya komentar yang menyatakan lak gubernur Bodoh tak berdasar. Mau pula partai menerima orang seperti dia," kata Nurul Yakin Sitorus, Senin (24/07/2023).
Selama ini, kata dia Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah banyak membuat program-program kinerja yang berkaitan dengan masyarakat.
Bilamana mana masyarakat Sumut mengalami kesulitan, pastinya Gubernur Edy Rahmayadi turun tangan untuk mengatasinya.
Untuk saat ini, maraknya begal sangat menganggu keamanan dan kenyamanan di Sumut. "Gubernur Edy selaku pemimpin sumut pasti punya empati yang tinggi untuk melindungi warga dari ancaman begal," ujarnya.
Hal itu, kata Nurul Yakin Sitorus, berbanding terbalik dengan apa yang sudah dilakukan oleh Ferdinand Hutahaean.
Sebagai masyarakat Sumut, Yakin belum pernah melihat dan mendengar Ferdinand Hutahaean membantu pembangunan atau semacamnya di Sumatera Utara.
"Kita belum pernah lihat, apa yang sudah diberikan oleh Ferdinand Hutahaean kepada Sumatera Utara. Ferdinand Hutahaean itu sibuk mencari tempat untuk berkarier, dari partai satu loncat ke partai lain," ungkapnya.
Yakin mengatakan, membantu aparat kepolisian dalam menuntaskannya kriminal di Sumatera Utara, menurutnya perlu melibatkan semua unsur, bukan hanya pemerintah.
"Salah satu tindakan Pak Edy Rahmayadi dalam upaya mencegah dan memberantas begal mengusulkan Satpol-PP sangat tepat. Karena bersifat membantu aparat kepolisian," ujarnya.
Pernyataan Ferdinand Hutahaean ini, dinilainya sama aja melawan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menuntaskan maraknya begal di Sumut.
"Kalau dia (Ferdinand Hutahaean) bilang begitu, sama aja dia tidak mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menuntaskan kasus begal yang ada di Sumut," ujarnya.
Dirinya berharap, Ferdinand Hutahaean lebih baik mengurus dirinya sendiri terlebih dahulu, ketimbang orang lain. "Komentar Ferdinand Hutahaean itu terkesan tidak memahami apa yang terjadi di Sumut," ungkapnya.
Dilansir dari Fajar.co.id, Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean, mengomentari pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi terkait begal yang belakangan ini menjadi buah bibir.
Edy Rahmayadi sebelumnya mengatakan, fenomena begal yang terjadi di wilayah Sumut belakangan ini hanya sebuah kenakalan dan tidak boleh dipolitisir.
Sebagai orang yang lahir dan besar di Sumut, saya merasa terhina ada Gubernur Sumut sebodoh ini," ujar Ferdinand dalam keterangannya (22/7/2023). Pria yang merupakan kelahiran tanah Sumut itu merasa terhina dengan pernyataan Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi memberikan komentarnya terkait para pelaku begal yang kerap meresahkan masyarakat. Dia menyebut, fenomena begal yang terjadi di wilayah Sumatera Utara belakangan ini tidak boleh dipolitisir.