Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Pps Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sibolga, Acep Arief Hermansyah, menjelaskan, sejalan dengan tema transformasi mutu layanan, BPJS Kesehatan bersama seluruh fasilitas kesehatan dan para pemangku kepentingan terus berupaya meningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Wajah baru pelayanan kesehatan harus dihadirkan adalah dalam bentuk mudah, cepat, dan setara. Kita sudah menyederhanakan administrasi dalam mengakses pelayanan kesehatan,” kata Acep Arief Hermansyah dalam pers rilis diterima medanbisnisdaily.com, Jumat (4/8/2023).
Tidak ada lagi photocopy berkas, cukup menunjukkan KTP atau menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja, peserta sudah mendapatkan pelayanan. Waktu tunggu pun dipangkas dengan pemanfaatan sistem antrean online.
“Namun jika terdapat kecurangan atau ketidaknyamanan di fasilitas kesehatan, maka telah tersedia berbagai kanal pengaduan untuk menindaklanjutinya segera,” katanya.
Dijelaskan, pada medio Juli 2023 lalu, BPJS Kesehatan Cabang Sibolga telah mengundang seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Kota Sibolga dalam rangka kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi pada implementasi dan pemanfaatan sistem antrean online.
Acep Arief Hermansyah mengapresiasi pemanfaatan antrean online di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah mencapai 90 persen. Namun, antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN belum optimal.
“Antrean yang diterbitkan di tempat (on the spot) melalui web antrean jumlahnya lebih besar dibandingkan antrian melalui Aplikasi Mobile JKN. Diharapkan, pencapaian yang belum optimal ini lebih ditingkatkan lagi oleh Puskesmas,” katanya.
Menurut Arief, ada beberapa kendala implementasi sistem antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN yang disampaikan oleh fasilitas kesehatan yang sudah menerapkannya.
Kendala itu, ada peserta JKN yang tidak memiliki ponsel, tidak memiliki data atau pulsa, belum optimalnya petugas khusus yang membantu mengunduh Aplikasi Mobile JKN, dan nomor handphone yang terdaftar berbeda.
Masyarakat juga harus diberikan pemahaman terkait manfaat penggunaan antrean online, salah satunya dengan keberadaan display di seluruh fasilitas kesehatan. Display tersebut harus dipastikan selalu dalam keadaan menyala dan realtime sesuai dengan antrean yang berjalan.
“Kami harap petugas fasilitas kesehatan juga dapat mempelajari tutorial antrean online di Aplikasi Mobile JKN dengan sebaik-baiknya, supaya bisa lebih lancar dalam memandu pasien JKN yang datang,” katanya.