Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PKS, Hendra Susanto meminta semua pihak menghormati proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan Hendra Susanto menanggapi kedatangan puluhan prajurit TNI ke Mapolrestabes Medan yang meminta penangguhan penahanan tersangka pemalsuan surat keterangan tanah, A Rosid Hasibuan (ARH).
"Hal itu mestinya tidak boleh terjadi. Apalagi itu kan delik pidana, polisi memiliki kewenangan untuk melakukan penahanan, dengan tujuan untuk mempermudah melakukan pengembangan kasus tersebut," kata Hendro Susanto, Senin (7/8/2023)
BACA JUGA: LBH Medan Minta Pangdam I/BB Tindak Oknum TNI yang Kepung Mapolrestabes
Hendro Susanto meminta semua pihak menghormati hukum, sebagai negara demokrasi, hukum, tegas Hendro, merupakan panglima tertinggi yang harus dipatuhi semua orang. Karenanya, ia menyesalkan kedatangan puluhan TNI yang seolah-olah bertindak menjadi kuasa hukum ARH.
"Biarkan proses hukum berjalan. Kan masih banyak cara tanpa harus terkesan yang kita duga mengintervensi seperti itu. Kan bisa saja, ada media secara kekeluargaan, tapi proses hukumnya biarkan berjalan sebab ini adalah negara hukum," kata anggota dewan dari dapil Binjai-Langkat ini.
Hendro pun mengajak semua pihak, khsusnya di Sumut untuk menjaga keamanan dan kenyamanan menjelang Pemilu 2024 ini. Masyarakat, kata Hendro perlu ketenangan di musim politik ini.
"Karena itu saya minta semua pihak harus menghormati hukum. Sekali lagi negara ini adalah negara hukum. Hukum adalah panglima semua orang sama di mata hukum, dan harus tunduk dengan hukum," tegas Hendro.
Sebelumnya, sekitar 40-an personel TNI berseragam lengkap dari Kodam I Bukit Barisan, menggeruduk Sat Reskrim Polrestabes Medan, Sabtu (5/8/2023).
Mereka masuk dan mengepung Kasat Reskrim Polrestabes Kompol Teuku Fathir Mustafa di ruang penyidik lantai 2 gedung Sat Reskrim.
BACA JUGA: Puluhan Personel TNI Geruduk Polrestabes Medan Kepung Kasat Serse, Ini Klarifikasi Kumdam I/BB
Anak buah Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Daniel Chardin ini datang sekitar pukul 14.00 WIB. Di lokasi, mereka berulang kali keluar masuk ke gedung sambil membanting pintu masuk.
Terlihat, Kompol Fathir berdiri dikelilingi personel TNI berseragam loreng dan berseragam preman. Mereka terlihat mengintimidasi Kompol Fathir, sambil mengucapkan kata-kata yang kurang patut.