Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko di Kertanegara kediaman Prabowo, beberapa waktu lalu, dinilai menjadi peristiwa bersejarah. Mengingat, kedua tokoh dikenal memiliki sikap berseberangan sejak orde baru.
Pertemuan itupun dinilai sebagai bentuk jiwa besar kedua tokoh nasional itu. Demikian dikatakan Ketua Presidium Nasional Relawan Persatuan Indonesia, Muhammad Ikhyar Velayati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/8/2023)
"Hanya orang-orang besar dan berjiwa besar yang mampu memaafkan peristiwa-peristiwa besar masa lalu demi masa depan Indonesia yang jauh lebih besar," kata Ikhyar Velayati.
Sebaliknya, menurut Ikhyar Velayati, hanya orang kerdil bernyali kecil yang menjejali dan mengganduli dirinya dan generasi saat ini dengan isu-isu yang merawat permusuhan dan dendam di tengah keniscayaan akan persatuan anak bangsa untuk bergerak bersama membawa NKRI maju menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Ikhyar Velayati, saat ini Prabowo tidak lagi bisa dianggap sekadar sebagai tokoh Gerindra. Begitu juga dengan Budiman, tidak bisa dianggap semata-mata hanya sebagai kader PDIP.
"Prabowo saat ini bukan lagi tokoh Gerindra atau tokoh militer, lebih luas dari itu, saat ini beliau sudah menyandang tokoh bangsa yang menyatukan semua elemen dan kekuatan yang ada di republik ini. Begitu juga Budiman, paska pertemuan dengan Prabowo, beliau bukan lagi sekadar tokoh pro demokrasi atau kader PDIP," kata Ikhyar Velayati.
Menurut Ikhyar Velayati, setelah pertemuan itu, baik Prabowo maupun Budiman menjelma menjadi bapak bangsa yang menjadi jembatan bagi semua kekuatan dan spektrum politik yang pernah berseteru untuk saling memaafkan, berjalan bersama membawa perahu Indonesia untuk bisa sejajar dengan bangsa lain dan mampu terlibat penuh dalam menata dunia yang bergerak ke arah multipolar.
"Kedua tokoh ini adalah orang-orang besar yang punya visi besar. Karena hanya orang besar yang mampu memaafkan peristiwa besar untuk masa depan Indonesia yang jauh lebih besar," jelasnya.
Pertemuan antara Prabowo dan Budiman itu dinilai Ikhyar juga merupakan perwujudan dari persatuan. Karena itu, dia menilai jika pertemuan keduanya akan menimbulkan kekuatan besar, khususnya menjelang Pilpres 2024.
"Semua anak bangsa dan kekuatan politik yang ada saat ini harus mengambil sikap, ikut arus besar persatuan nasional dalam Pilpres 2024 atau tergilas roda sejarah karena persatuan nasional merupakan keniscayaan," paparnya.
Pasca pertemuan di Kertanegara, kediaman Prabowo, kedua tokoh rencananya akan satu panggung dalam acara Persatuan Nasional di Semarang, Jawa tengah pada 18 Agustus 2023.
.