Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia bakal memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung alias 'kebun matahari' di Waduk Cirata. PLTS di Waduk Cirata bakal menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
PLTS terapung ini digarap oleh PLN dan perusahaan asal Abu Dhabi Uni Emirat Arab, Masdar dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, proyek itu bakal diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober.
"1,7 Triliun Rupiah mengapung di air," tulisnya di akun Instagram pribadinya @ridwankamil, dikutip Sabtu (12/8/2023).
"Inilah solar panel project terbesar se-ASEAN. Pembangkit listrik tenaga matahari tercanggih. Kerjasama PLN dan Masdar dari Abu Dhabi. Investasi senilai Rp 1,7 triliun. Akan diresmikan Presiden @jokowi Insya Allah akhir Oktober," tulisnya lagi.
Proyek ini memiliki kapasitas hingga 145 MW listrik, dengan luasan panel surya mencapai 9 hektare yang mengapung di Waduk Cirata. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut ada 900-an warga lokal yang dilibatkan di proyek ini.
"Ms Fatimah Al Suwaidi @f_almadhloum adalah President Director Masdar Indonesia yang supervisi proyek 145 MW listrik di seluas 9 Ha panel surya yang mengapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. 900-an warga lokal dilibatkan di proyek canggih ini," bebernya.
Ia juga menyebut 36% listrik di Provinsi Jawa Barat berasal dari bauran pembangkit energi terbarukan. Sementara di tingkat nasional baru mencapai 13%. Menurutnya, listrik yang berasal dari tenaga air, matahari, angin, hingga panas bumi akan menjadi prioritas di Jawa Barat, demi melawan krisis pemanasan global.
Masdar menjadi mitra PLN melalui sistem tender atau lelang. Harga listrik yang ditawarkan Masdar di proyek PLTS terapung Cirata dinilai cukup rendah, yakni US$ 5,8 sen per kWh.(dtf)