Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya membocorkan penyebab melambungnya harga tiket pesawat Gunungsitoli, Kepulauan Nias-Kualanamu (KNO) Deli Serdang, yakni hingga 2 kali lipat dari sebelumnya sekitar Rp 700.000-Rp 800.000 menjadi Rp 1,4 juta-Rp 1,5 juta. Harga tiket ini sudah melanggar ambang batas rute Kualanamu-Gunungsitoli yang hanya Rp 400.000-Rp 1,2 juta.
Naiknya harga avtur menjadi salah satu alasan naiknya harga tiket pesawat dari Bandara Binaga, Gunungsitoli ke Kuala Namu. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Maria Kristi Endah Murni saat bertemu dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) yang dipimpin wakil ketua Beesokhi Ndruru, Sekjen Otoli Zebua dan OKK Barugamuri Dakhi.
Maria Kristi Endah Murni sebagaimana keterangan tertulis yang disampaikan Wakil Ketua DPP Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI), Beesokhi Ndruru, Senin (14/8/2023), mengungkapkan beberapa alasan mengapa harga tiket pesawat naik. Selain harga avtur naik, jumlah pesawat Wings Air yang sebelumnya 70 unit sisa 37, karena sebagian mengalami perbaikan dan servis atr di Eropa, sehingga membutuhkan waktu selama 6 bulan.
Kemudian, beban sewa parkir pesawat tidak laik dibebankan kepada pesawat aktif. Selain itu, tidak fullnya seat pesawat setiap terbang, yakni minimal 70 persen.
Ia menegaskan, tindakan preventif Menteri Perhubungan terhadap pelanggaran tarif batas atas (TBA) harga tiket pesawat, dengan memberikan denda Rp 100 juta per kejadian dan hal ini telah berjalan 2 kali.
Diakui bahwa ambang batas harga tiket Kualanamu-Gunungsitoli (GNS) Rp 400.000-Rp 1,2 juta. Namun dalam kenyataannya di lapangan harga tiket kini Rp 1,4 juta-Rp 1,5 juta.
BACA JUGA: Tiket Pesawat ke Gunungsitoli Melambung, Anggota DPRD Sumut Berkat Laoli Datangi Kemenhub
Beesokhi Ndruru menjelaskan, pertemuan DPP HIMNI dengan DJPU Kemenhub menyampaikan keluhan masyarakat Kepulauan Nias terkait melonjaknya harga tiket pesawat Kualanamu-Binaka (KNO-GNS) sebaliknya.
"Kita meminta Menteri Perhubungan agar segera menurunkan harga tiket tersebut," katanya.
Beesokhi mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati, antara lain, harga tiket pesawat di mix (disesuaikan) dengan jam-jam tertentu untuk harga ambang atas dan harga tengah. Contoh penerbangan pagi ambang atas, siang ambang tengah sehingga masyarakat bisa memilih.
BACA JUGA: Masyarakat Protes Harga Tiket Pesawat Rute Gunungsitoli-Medan Melambung di Atas Rp 1,3 Juta
"Hal ini langsung ditelepon ibu Dirjen Maria Kristi kepada CEO Lion Group saat itu juga", sebutnya sembari menambahkan, kalau Citilink sudah mulai menyesuaikan harga tiketnya.
Kemudian, dipastikan jika pesawat sudah selesai service maka harga tiket kembali seperti biasa Rp.500.000 - Rp 900.000.