Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, terus mengawal progres proyek jalan dan jembatan Sumut atau yang akrab dikenal proyek multiyears Rp 2,7 triliun sebelum periode jabatannya berakhir besok, 5 September 2023.
Edy Rahmayadi berpesan agar proyek Rp 2,7 triliun itu jangan sampai mangkrak. Sebaliknya proyek tersebut harus tuntas 100% di akhir 2023.
Karena itu Gubernur Edy Rahmayadi pun meminta kontraktor pelaksana proyek jalan itu terus fokus menuntaskan proyek Rp 2,7 triliun, karena masyarakat butuh jalan yang bagus dan baik.
Untuk realisasi sudah sudah mencapai 56,89 persen hingga kondisi 27 Agustus 2023. "Harus dikejar (progres pengerjaan capai segera 100 persen)," ujar Gubernur Edy Rahmayadi kepada wartawan di Medan, Senin (04/09/2023).
Lebih lanjut Gubernur Edy Rahmayadi mengungkapkan keheranannya karena sejumlah pihak masih meributkan megaproyek Rp 2,7 triliun. Padahal pembangunan jalan itu, untuk kesejahteraan masyarakat tujuannya.
Mantan Pangkostrad itu mengaku pinggangnya sakit saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Padang Lawas (Palas), beberapa waktu lalu. Pinggangnya sakit, karena jalannya rusak.
"Kemarin sakit pinggang ku, jalan (saat Kunker) ke Palas, lubangnya segede-gede gitu. Jadi orang yang ngomelin Rp 2,7 triliun ku harap keliling di tempat (di Jalan) berlubang itu," ucap Gubsu Edy sembari tersenyum.
Gubernur Edy Rahmayadi mengaku merasakan apa dialami masyarakat, yang merasakan jalan rusak yang dilalui setiap hari dalam menjalankan aktivitasnya.
"Begitu sulit, itu yang sekali aku jalan ya. Bagaimana rakyat yang hilir mudik disitu. Ini lah, mobil ku bagus, itu aja sakit (pinggang ku). Bagiamana mobil angkot disitu itu," kata Edy Rahmayadi merasakan penderitaan masyarakat imbas jalan rusak.
Mantan Pangkostrad itu menegaskan tidak ada niat untuk korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun itu. Megaproyek itu dianggarkan untuk pembangunan di Sumut. Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan ada bukti dia korupsi silakan laporkan ke aparat penegak hukum, yang ada.
"Nah saudara-saudara ku, pahami lah itu. jangan asal ngomong gitu, tapi gak berniat dengan baik. Oh edy korupsi, iya tangkap lah kalau korupsi. Jangan ngomong aja, gitu, di cek semua yang benar, suka-suka kalian aja," jelas Gubsu Edy.
Gubernur Edy Rahmayadi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut menggenjot agar pengerjaan dan pembangunan jalan rusak, sesuai dengan target hingga akhir tahun 2023.
"Kalau sekarang ini, hampir 60 persen. Harapannya, iya 100 persen lah. Tapi kalau ngerjain, out put, jadi drainase, jadi bahu, jalan, tiga itu selesai. Jadwal sampai 2024, malas nanti kerja (kontraktor). Tapi, kita 2023 kita berharap 100 persen, kenapa sih 100, persen, karena itu dibutuhkan rakyat," kata Edy Rahmayadi.
Kembali lagi, Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan dan menepis rumor terkait indikasi korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun, dimana ia menjelaskan untuk pembayaran termin pertama belum tuntas dibayarkan kepada PT Waskita Karya dan KSO.
"Ada orang yang meributkan, sini nyuri ini, sana nyuri. Ini saya kasih tahu ya, tadi kau nanyak ini, termin pertama aja belum selesai, apa nyanyang mau di curi, termin pertama aja belum dibayar. Orang kan banyak yang meributinya ini, gimana mau dicuri, dibayar aja belum, itu maksudnya," tandas Gubernur Edy Raghmayadi.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Sumut, Marlindo, Harahap menjelaskan bahwa progres pengerjaan sudah capai 56,89 persen, dengan total panjang ruas yang telah ditangani sepanjang 262 kilometer dari total 450 kilometer se-Sumut.
"Kita optimis dan tetap ingin menuntaskan proyek yang murni untuk kebutuhan masyarakat Sumut ini, sesuai kontrak," ucap Marlindo, sembari mengatakan proyek miltiyears ini tetap jalan sesuai dengan kontrak.
Marlindo mengungkapkan bahwa quick count progres dimaksud dari ketiga pelaksana pekerjaan (KSO) PT Waskita Karya 23,550 %, PT Sumber Mitra Jaya 18,823 % dan PT Pijar Utama 13,515 %.
Lokasi proyek ini tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut, dengan tipe proyek Design & Build Lumpsum Price, multiyears tiga tahun anggaran 2022-2024 berupa peningkatan jalan sepanjang 450 km, jembatan rangka baja, jembatan beton, pekerjaan box culvert dan lain-lain.
Masa pelaksanaan 540 hari kalender sejak SPMK dan masa pemeliharaan 730 hari kalender. Dengan itu, Marlindo mengatakan optimis kualitas pembangunan jalan tersebut, terbilang baik.
"Total ruas yang dikerjakan hingga minggu ke-64 berjumlah 109 ruas dari total 163 ruas. Total ruas yang sudah selesai dilakukan pekerjaan pengaspalan berjumlah 64 ruas dan 10 ruas masih dalam proses%," ujar Marlindo.
Selanjutnya total ruas yang telah selesai pekerjaan penghamparan base A berjumlah 72 ruas dan 14 ruas masih dalam proses, 55 ruas sedang dalam tahapan pekerjaan galian drainase dan pekerjaan pasangan batu drainase, serta 37 ruas telah selesai output, termasuk bangunan struktur box culvert.
Sedangkan status pekerjaan selesai aspal sepanjang 172,96 km dan selesai output sepanjang 82,29 km. Ia optimis proyek ini, berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
"Mudah-mudahan dengan selesainya proyek ini, 450 km jalan provinsi yang selama ini rusak sudah mulus kembali,” tutur Marlindo.
Edy Rahmayadi akan mengakhiri jabatanya sebagai Gubernur Sumut bersama Wagub Musa Rajekshah pada 5 September 2023. Presiden Jokowi menunjuk mantan Pangdam I/BB, Mayjen (Purn) Hassanudin sebagai Pj Gubsu, yang rencananya dilantik besok.
Edy Rahmayadi berencana maju kembali sebagai calon Gubsu pada Pilkada Sumut 2024. Sedangkan Musa Rajekshah fokus menjadi caleg DPR RI dari Partai Golkar pasca tak lagi menjabat Wagub Sumut.